Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Klub-klub berhak mengatur kompetisi sendiri. Kami pun gembira tidak lagi menjadi sasaran ancaman UEFA."
"Tujuan kami adalah menjaga proyek Super League berjalan dan bergantung kepada semua pemangku kepentingan.”
“Kami sadar ada bagian-bagian proposal kami harus ditinjau ulang dan diperbaiki melalui dialog dan konsensus. Kami tetap percaya diri proyek ini akan sukses dan sesuai dengan hukum Uni Eropa.”
Baca Juga: Messi Inginkan Bek Terbuang Juventus, Barcelona Harus Jegal Spurs
Seperti diketahui, 12 klub besar Eropa mengemukakan wacana untuk mengadakan European Super League yang diproyeksikan menjadi tandingan Liga Champions.
Klub-klub itu adalah Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid (Spanyol), Manchester United, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Liverpool (Inggris), serta Juventus, AC Milan, dan Inter Milan (Italia).
Namun, rencana itu berhenti karena gelombang protes dari suporter dan banyak pihak.
Baca Juga: UEFA Kalah, Real Madrid, Barcelona, dan Juventus Dapat Dukungan Bentuk Liga Super Eropa
Ambruknya wacana European Super League dimulai dari keputusan enam klub Liga Inggris yang secara berbarengan memutuskan untuk mundur.
Langkah mereka diikuti oleh AC Milan dan Inter Milan, serta Atletico Madrid.
Praktis, hanya tiga klub penggagas yang tersisa, yaitu Real Madrid, Barcelona, dan Juventus.