Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sementara itu, pelatihan cara memukul Nurmagomedov lebih banyak didapat dari Javier Mendez selaku pelatihnya sejak bergabung di UFC.
"Ayah selalu menaruh saya ke dalam api. Setiap kali kami bertamu ke rumah orang atau ada orang datang ke rumah kami dan saya melihat ada orang sebaya saya, saya langsung menganggapnya sebagai musuh," kata Nurmagomedov.
"Soalnya, ayah saya akan selalu menyuruh saya bergulat dengan orang itu. Umur saya 9 tahun waktu bergulat dengan beruang. Saya bilang ke ayah: 'beruang ini menggigit saya. Ayah bilang: gigit balik!'"
"Saya melakukan MMA untuk ayah. Dia inspirasi saya. Hanya karena dia alasan saya melakukan MMA. Pernah habis sebuah pertarungan di UFC, saya menelepon ayah. Bukannya memuji kemenangan saya, ayah malah menunjukkan kesalahan-kesalahan yang saya buat."
"Sekitar 2 menit saya mendengarkan ayah lalu saya bilang: 'Ayah tidak ada kata-kata yang bagus buat saya?' Dia bilang: 'kerja yang bagus, pulanglah, kita harus berlatih lagi.' Itulah ayah, selalu memacu saya menjadi petarung yang lebih baik," katanya melanjutkan.
Baca Juga: Resmi! Asosiasi Bulu Tangkis Korea Protes Lawan Greysia/Apriyani pada Final Olimpiade Tokyo ke BWF
Nurmagomedov selanjutnya berbicara mengenai perbedaan didikan ayah dan ibunya.
Dia mengambil contoh ibu dan ayahnya memiliki pandangan berbeda perihal pertarungan jalanan. Ibunya mendukung anaknya berkelahi asalkan demi tujuan membela diri, sedangkan ayahnya tidak mengizinkan.
Pria Rusia itu mengaku lebih menyayangi ibunya, ketimbang ayahnya. Sehingga setiap kali ibunya memberi nasihat, Nurmagomedov selalu mematuhi.