Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sepakbola Olimpiade Tokyo 2020 - Ajang Mengenang Kehebatan Timnas Indonesia di Olimpiade 1956

By Hugo Hardianto Wijaya - Sabtu, 7 Agustus 2021 | 14:55 WIB
Aksi Ramang dan timnas Indonesia melawan Uni Soviet di Olimpiade 1956. (FIFA)

Sorotan secara khusus ditujukan kepada satu nama, Ramang, pemain yang sudah meninggal dunia pada 26 September 1987.

"Bek-bek uni Soviet yang bertubuh raksasa langsung terbangun saat Ramang, penyerang lubang bertubuh kecil, melewati dua dari mereka dan memaksa (kiper Lev) Yashin melakukan penyelamatan dengan tepisan," dilansir dari Kompas yang mengutip tulisan FIFA tentang Ramang pada 26 September 2012.

"Dan meski tim Gavril Kachalin memegang kendali penguasaan bola setelahnya, mereka dibuat frustrasi oleh kegagalan mereka menjebol gawang tim underdog dan oleh skill Ramang dalam serangan balik."

"Pemain berusia 32 tahun (Ramang) hampir saja membuat Indonesia unggul, yang bakal menjadi puncak kejutan, pada menit ke-84 andai saja tendangannya tidak ditahan pria yang dikenal luas sebagai kiper terhebat dalam sejarah sepak bola," lanjut FIFA.

Baca Juga: Launching Jersey, Borneo FC Usung Semangat Baru di Liga 1 2021

Laga itu sendiri berakhir dengan skor 0-0.

Karena belum mengenal sistem adu penalti, laga antara timnas Indonesia dan Uni Soviet diulang beberapa hari kemudian.

Sayangnya, pada laga kedua ini, Ramang dkk dihancurkan dengan skor 0-4.