Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kalau dicermati, banyak pula kata-kata "mercenario" atau tentara bayaran menghiasi kolom komentar dari postingan terkait sang bomber.
Selain menyasar Lukaku, kecaman ditujukan buat agennya, Federico Pastorello.
Ia disebut sama saja seperti agen-agen pemain lainnya yang mengutamakan uang daripada loyalitas.
Protes terang-terangan dilancarkan Curva Nord (CN69), kelompok ultras alias fan fanatik Inter, melalui akun resmi mereka.
“Kami mengharapkan perilaku yang lebih jujur dan transparan dari Anda. Namun, terlepas dari kenyataan bahwa kami melindungi Anda seperti anak sendiri, seperti salah satu dari kami, Anda juga membuktikan diri sama seperti yang lainnya; bertekuk lutut demi uang," bunyi pernyataan Curva Nord yang ditutup dengan kalimat "Inter di atas segalanya".
Tifosi Sang Hitam-Biru merasa terkhianati karena pendirian Lukaku goyah meski baru beberapa hari sebelumnya menyatakan kesetiaan untuk bertahan di klub.
Selama dua musim membela Inter Milan, Lukaku berhasil mencetak 64 gol dalam 95 penampilan di berbagai ajang.