Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jelang kepindahannya dari Inter Milan ke Chelsea, Romelu Lukaku harus mendapati mural dirinya jadi korban vandalisme segelintir suporter sebagai bentuk protes.
Romelu Lukaku sebentar lagi diresmikan sebagai rekrutan baru Chelsea dari Inter Milan.
Bomber Belgia tersebut berangkat dari Milano menuju London pada Senin malam waktu setempat atau Selasa (10/8/2021) dini hari WIB.
Ia bakal meneken kontrak di Chelsea dengan bayaran 12 juta euro per musim.
Transfer pemain terbaik Serie A 2020-2021 tersebut menyuntikkan 115 juta euro ke brankas I Nerazzurri.
Baca Juga: Tes Medis Kelar, Romelu Lukaku Terbang ke Chelsea, Inter Milan Tinggal Nunggu Edin Dzeko
Dengan kondisi segera resmi gabung The Blues, sejumlah fan Inter Milan melakukan protes keras.
Mereka kecewa Big Rom hengkang di bursa transfer musim panas ini hanya beberapa bulan setelah mengantar Nerazzurri juara Liga Italia.
Menurut laporan Sportitalia yang dikutip BolaSport.com, sekelompok pendukung meluapkan amarah dengan tindak vandalisme mencoret-coret lukisan dinding Lukaku di area sekitar markas klub, San Siro.
Mural Lukaku aslinya disertai kalimat "Dear Milano, you're welcome", tetapi mereka hanya meninggalkan kata "Milano", sedangkan semua kata beserta nama dan nomor punggung sang bomber dihilangkan.
Suporter juga membentangkan spanduk bernada kekecewaan yang berbunyi "kami muak dengan kalian semua".
Tifosi dell’#Inter infuriati con la società e per la scelta di #Lukaku di andarsene. Imbrattato il murales che raffigurava Big Rom a San Siro. #CFC #Chelsea @tvdellosport pic.twitter.com/n9qbm0tNeJ
— Gianluigi Longari (@Glongari) August 9, 2021
Sebelum itu, rangkaian protes juga diumbar fan di sekitar gedung markas klub serta saat laga uji coba kontra Parma awal pekan ini.
Baca Juga: Selain Lukaku dan Hakimi, Separuh Tim Inter Milan Bisa Diobral Jadi Mesin Uang, Siapa Nyusul?
Semburan kekecewaan lebih deras diekspresikan di medsos.
Mulai dari akun resmi klub, Presiden Steven Zhang, dan tentu saja punya Lukaku pribadi, jadi target.
Kalau dicermati, banyak pula kata-kata "mercenario" atau tentara bayaran menghiasi kolom komentar dari postingan terkait sang bomber.
Selain menyasar Lukaku, kecaman ditujukan buat agennya, Federico Pastorello.
Ia disebut sama saja seperti agen-agen pemain lainnya yang mengutamakan uang daripada loyalitas.
Protes terang-terangan dilancarkan Curva Nord (CN69), kelompok ultras alias fan fanatik Inter, melalui akun resmi mereka.
“Kami mengharapkan perilaku yang lebih jujur dan transparan dari Anda. Namun, terlepas dari kenyataan bahwa kami melindungi Anda seperti anak sendiri, seperti salah satu dari kami, Anda juga membuktikan diri sama seperti yang lainnya; bertekuk lutut demi uang," bunyi pernyataan Curva Nord yang ditutup dengan kalimat "Inter di atas segalanya".
Tifosi Sang Hitam-Biru merasa terkhianati karena pendirian Lukaku goyah meski baru beberapa hari sebelumnya menyatakan kesetiaan untuk bertahan di klub.
Selama dua musim membela Inter Milan, Lukaku berhasil mencetak 64 gol dalam 95 penampilan di berbagai ajang.