Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Chen/Jia akhirnya mengalahkan Kim/Kong 21-15, 21- 11.
Buntut dari ucapan tersebut, media Korea Selatan mulai melaporkan kontroversi ini dan telah menyebarluaskan kritik terhadap dua ganda putri China tersebut. Hal ini lalu ditanggapi Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA) dengan pengajuan protes resmi kepada BWF.
Keluhan ditujukan kepada BWF, bukan ke Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Pasalnya, IOC tidak memiliki aturan yang melarang pengucapan umpatan dalam pertandingan.
Berdasarkan peraturan BWF, pemain tidak boleh menggunakan kata-kata kotor yang cukup keras untuk didengar oleh wasit dan penonton.
Anggaran Dasar BWF, Bagian 2.2.4:
KODE ETIK: PEMAIN
Pemain bertanggung jawab atas presentasi, perilaku, sikap, dan kinerja antara lain sebagai berikut:
3.2.9. Tidak menggunakan kata-kata yang umum dikenal dan dipahami dalam bahasa apa pun untuk menjadi ucapan tidak senonoh dan diucapkan dengan jelas dan cukup keras untuk didengar oleh wasit atau penonton.
Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan adalah pasangan China yang dikalahkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dalam final ganda putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020, 2 Agustus lalu.
Greysia/Apriyani menang 21-19, 21-15 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.
Mereka menjadi ganda putri Indonesia pertama yang berhasil mempersembahkan edali emas Olimpiade.
Baca Juga: BWF Batalkan 3 Turnamen Asia, BAM Ketar-ketir dengan Nasib Turnamen di Malaysia