Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Meragukan di mata tifosi, Rade Krunic malah menjadi pemain kesayangan pelatih AC Milan, Stefano Pioli, selama pramusim Liga Italia 2021-2022.
Rade Krunic bergabung dengan AC Milan sejak 2019-2020.
Pada dasarnya tidak pernah memperkuat klub top sebelumnya, kualitas Rade Krunic pun terbukti biasa-biasa saja.
Akan tetapi, gelandang Bosnia-Herzegovina ini ternyata tidak pernah tersingkir dari skuad AC Milan.
Tidak memberikan impak yang signifikan kepada tim, Rade Krunic tidak kunjung dilepas ke klub lain dan terus mendapatkan kepercayaan dari pelatih AC Milan, Stefano Pioli.
Baca Juga: Cetak 3 Gol Tiap 70 Menit, Kutukan Nomor 9 AC Milan Musnah di Tangan Olivier Giroud
Milanisti sampai memberikan julukan sarkas Lord Rade Krunic karena sang pemain sebetulnya tidak memiliki kualitas istimewa malah cenderung mengecewakan, tetapi terus menjadi pilihan pelatih.
Di pramusim menjelang Liga Italia 2021-2022, Krunic bahkan bisa disebut sebagai pemain utama AC Milan.
Dari 6 uji coba yang telah dijalani I Rossoneri, yaitu melawan Pro Sesto (skor 6-0), Modena (5-0), Nice (1-1), Valencia (0-0, adu penalti 3-5), Real Madrid (0-0), dan Panathinaikos (2-1), Krunic tercatat 5 kali menjadi starter.
Milanisti barangkali bertanya-tanya mengapa Stefano Pioli begitu percaya pada pemain berusia 27 tahun ini.
Padahal, AC Milan masih punya pemain-pemain muda macam Brahim Diaz, Tommaso Pobega, atau Daniel Maldini.
Daripada Krunic, mungkin AC Milan lebih baik berusaha mematangkan pemain-pemain ini dengan banyak memainkan mereka selama pramusim.
Jawaban dari pertanyaan mengapa Krunic selalu dipercaya Pioli tampaknya bisa dilihat dari peran yang diberikan pada gelandang yang terikat kontrak sampai 2024 itu.
Baca Juga: Franck Kessie Juga Manusia, Akhirnya Alami Cedera Otot Pertama Sepanjang Karier
Krunic sangat fleksibel soal penempatan posisi.
Waktu melawan Pro Sesto, Modena, dan Nice, dia dimainkan sebagai penyerang sayap kiri dalam formasi 4-2-3-1.
Ketika menjadi pemain pengganti dalam laga melawan Valencia, di mana dia mengasari pemain lawan dan gagal mencetak gol dalam adu penalti, Krunic mengisi slot Sandro Tonali sebagai salah satu dari dua gelandang di depan 4 bek.
Peran yang sama dilakukan Krunic waktu melawan Real Madrid.
Dalam laga melawan Panathinaikos, Krunic menjalankan peran yang berbeda lagi.
Dengan AC Milan menjajal pola 4-4-2, Krunic mendampingi Tonali sebagai duo gelandang tengah.
Fleksibilitas, hal itulah yang membuat Lord Rade Krunic jadi kesayangan Stefano Pioli.
Kesuburan Krunic dalam hal taktik ini juga terlihat pada musim lalu.
Baca Juga: Gabung Eintracht Frankfurt, Begini Refleksi Rekan Erling Haaland Selama Bermain di AC Milan
Krunic pernah dimainkan sebagai DM (gelandang bertahan), AM (gelandang serang), LM (gelandang kiri), CM (gelandang tengah), bahkan mezzala (setengah winger setengah gelandang).
Yang mungkin menyebalkan di mata Milanisti, walaupun bisa dimainkan di banyak posisi, Krunic tidak bersinar di mana pun.
Mau dimainkan di posisi apa saja, kualitas penampilannya hanya rata-rata air.
Krunic hanya berkelas pemain cameo di skuad AC Milan, tetapi dia bisa melapis siapa saja.
Itulah penyebab Krunic menjadi salah satu pemain kesayangan Pioli.
Sang pelatih tahu dia selalu memiliki satu pemain yang bisa mengisi posisi mana pun di lini tengah kendati kualitasnya biasa-biasa saja.
Setidaknya AC Milan bisa mengganti siapa pun di lini tengah dengan Krunic dalam situasi darurat walaupun tentu dia tidak bisa terlalu diharapkan mampu membuat kontribusi signifikan.