Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, Kocinski tidak mengakui apa pun dan juga tidak meminta maaf. Dia berulang kali membantah tuduhan itu.
"Saya tidak membahayakan motor. Saya bahkan belum pernah meninju tangki dalam hidup saya," ujar Kocinski.
Tetapi bos tim KTM Tec3, Herve Poncharal (sekarang ketua IRTA- Asosiasi tim balap MotoGP) bersikeras bahwa Kocinski sengaja meledakkan mesin. Saat itu, belum ada elektronik onboard yang akan mengungkapkan kebenaran.
Seperti Kocinski, Vinales juga punya cerita. Ketika dia meninggalkan tim Moto3 pada 2012 karena kurangnya dukungan untuk balapan dan hanya untuk meminta maaf secara terbuka.
Kesehatan mental menjadi faktor penyebab frustasi Vinales di Yamaha.
Ada sudut pandang lain. Semua orang ini, termasuk Vinales memiliki pekerjaan impian. Dia harus menerimanya dan diam hingga melampiaskan kemarahan pada tim atau peralatan.
"Yamaha memiliki kesempatan menawarkan dukungan psikologis yang realistis dan pengertian kepada pembalap bermasalah. Hal yang sama berlaku untuk MotoGP," ucap salah satu jurnalis MotoGP kawakan.
"Hanya atlet yang secara pribadi menderita krisis seperti pemain tenis atau pesenam. Namun, krisis menjadi risiko potensial ketika Anda mengelilingi trek dengan motor MotoGP dengan kecepatan 360 km/jam di tengah para pesaing."
Vinales kini akan memulai petualangan baru dengan menjadi pembalap Aprilia mulai seri balap MotoGP Aragon 2021, 10-12 September.
Baca Juga: Kevin Absen, Marcus Dipasangkan dengan Pemain Muda pada Simulasi Beregu