Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Agus Rohman sebagai penjaga gawang maju untuk menghalau pergerakan Akli Fairuz.
Akan tetapi, seperti Syaiful Indra Cahya, Agus mengangkat kaki terlampau tinggi yang malah menghasilkan tendangan kungfu tepat ke ulu hati Akli Fairuz.
Akli langsung dilarikan ke rumah sakit dan sempat menjalani operasi pada 12 Mei 2014.
Hanya saja, usaha dari banyak pihak untuk menyelamatkan nyawa Akli harus kalah dari takdir.
Akli berpulang pada 16 Mei 2014 karena mengalami kebocoran usus.
Marca turut menyoroti peristiwa tragis itu dengan judul yang tak kalah keras.
Dalam pemberitaannya, Marca menyebut tendangan Agus Rohman sebagai "Una brutal patada acab con la vida de un jugador en Indonesia (Tendangan Brutal Membunuh Pemain Indonesia)".