Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persiraja Banda Aceh pernah mengalami peristiwa pahit berkaitan dengan tendangan kungfu yang merenggut nyawa pemainnya pada 2014 silam.
Publik sepakbola Indonesia tengah menyoroti peristiwa kekerasan yang melibatkan Persiraja Banda Aceh dan AHHA PS Pati FC.
Seperti diketahui, kedua tim itu baru saja berlatih tanding di Lapangan Pancoran Soccer Field, Senin (6/9/2021).
Rupanya, pertandingan itu diwarnai sejumlah aksi kekerasan yang dipicu oleh dua pemain AHHA PS Pati FC, Zulham Zamrun dan Syaiful Indra Cahya.
Baca Juga: Ronald Koeman: Gelandang yang Lebih Bagus Dibanding Miralem Pjanic? Banyak!
Dalam video yang viral di media sosial, Zulham Zamrun tampak berkelahi dengan pemain Persiraja setelah mantan PSM Makassar itu merebut bola dengan kasar dan menendang pemain lawan.
Sementara Syaiful Indra Cahya melakukan pelanggaran yang lebih fatal.
Syaiful mengangkat kaki terlalu tinggi yang malah menghantam wajah pemain Persiraja, Muhammad Nadhiif.
Nadhiif pun langsung terkapar di lapangan setelah mendapat tendangan kungfu dari Syaiful.
Baca Juga: Vietnam Resmi Layangkan Protes ke FIFA dan AFC, Buntut Tak Dapat Penalti di Laga Kontra Australia
Beruntung, pemain Laskar Rencong itu tidak mengalami cedera serius.
Peristiwa ini membuat sepakbola Indonesia menjadi sorotan dunia.
Media kenamaan Spanyol, Marca, turut memberitakan insiden horor ini dan menyebutnya sebagai tendangan pembunuh.
Tendangan kungfu Syaiful Indra Cahya mengingatkan publik pada nasib tragis yang dialami pemain Persiraja, Akli Fairuz, pada 10 Mei 2014.
Baca Juga: Sebut PSG seperti Panti Jompo untuk Lionel Messi, Presiden LaLiga Diminta Jaga Omongan
Sama seperti Nadhiif, Akli Fairuz juga mendapatkan tendangan kungfu dari lawannya, yaitu pemain PSAP Sigli, Agus Rohman.
Sayangnya, nasib Akli Fairuz tak seberuntung Nadhiif.
Akli Fairuz meninggal dunia setelah enam hari dirawat di rumah sakit.
Dikutip dari Kompas, peristiwa naas itu bermula saat Akli Fairuz yang bermain sebagai striker berusaha mengejar bola ke arah gawang PSAP Sigli.
Baca Juga: Harry Kane Kaget Bisa Copy Paste Gol ala Kojiro Hyuga
Agus Rohman sebagai penjaga gawang maju untuk menghalau pergerakan Akli Fairuz.
Akan tetapi, seperti Syaiful Indra Cahya, Agus mengangkat kaki terlampau tinggi yang malah menghasilkan tendangan kungfu tepat ke ulu hati Akli Fairuz.
Akli langsung dilarikan ke rumah sakit dan sempat menjalani operasi pada 12 Mei 2014.
Hanya saja, usaha dari banyak pihak untuk menyelamatkan nyawa Akli harus kalah dari takdir.
Akli berpulang pada 16 Mei 2014 karena mengalami kebocoran usus.
Marca turut menyoroti peristiwa tragis itu dengan judul yang tak kalah keras.
Dalam pemberitaannya, Marca menyebut tendangan Agus Rohman sebagai "Una brutal patada acab con la vida de un jugador en Indonesia (Tendangan Brutal Membunuh Pemain Indonesia)".