Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Valentino Rossi Jadi 'Aib' Petronas Yamaha SRT di Mata Pengamat MotoGP

By Agung Kurniawan - Selasa, 28 September 2021 | 11:35 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, pada hari pertama MotoGP San Marino 2021 di Sirkuit Misano, Jumat (17/9/2021). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, merasa Valentino Rossi menjadi sebuah kesalahan untuk Petronas Yamaha SRT musim ini.

MotoGP 2021 telah menjadi babak baru bagi perjalanan karier Valentino Rossi setelah dirinya resmi meninggalkan tim pabrikan Yamaha.

Pada musim ini, Valentino Rossi telah memutuskan untuk membela tim satelit Yamaha yakni Petronas Yamaha SRT.

Petronas Yamaha SRT dipastikan menjadi tim terakhir yang dibela Valentino Rossi di kelas utama MotoGP karena dia akan pensiun.

Baca Juga: Bos KTM Sebut Kelemahan KTM pada MotoGP

Pembalap berjuluk The Doctor tersebut sudah memutuskan akan gantung helm pada akhir musim ini menyusul rentetan performa minornya.

Hingga berakhirnya balapan ke-14 MotoGP 2021, Valentino Rossi masih kesulitan untuk bisa tampil kompetitif di atas YZR-M1.

Pembalap berusia 42 tahun itu semakin tidak bisa berbuat banyak di mana dia acap kali selalu berkutat di baris belakang saat balapan.

Kesulitan Valentino Rossi bersama Petronas Yamaha SRT turut mengundang perhatian dari pengamat MotoGP yakni Carlo Pernat.

Baca Juga: Demi Kalahkan Quartararo, Murid Rossi Tak Bisa Hanya Bergantung pada Kecepatan

PETRONAS YAMAHA SRT
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, di sela-sela seri balap MotoGP Aragon di Sirkuit Aragon, Spanyol, 11 September 2021.

Carlo Pernat tidak segan menyebut bahwa keputusan tim Independen asal Malaysia itu untuk merekrut Valentino Rossi adalah sebuah kesalahan.

Peraih sembilan gelar juara dunia tersebut kini tak ubahnya sebagai sebuah 'aib' untuk tim Petronas Yamaha SRT.

Hal tersebut karena Petronas Yamaha SRT sudah mengorbankan filosofi mereka untuk merekrut para pembalap muda seperti yang dilakukan sebelumnya.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Masuk Kalender WSBK 2021, Indonesia Punya Gacoan di Kandang Sendiri

Petronas Yamaha SRT dikenal sebagai salah satu tim yang berkomitmen untuk mengorbitkan para pembalap muda sejak kehadiran mereka pada 2019.

Pada musim itu, tim arahan Razlan Razali tersebut tampil dengan duet fenomenalnya yakni Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli yang kompetitif.

"Pada tahun 2019, tim SRT baru memainkan strategi dengan sangat baik dengan mengontrak Quartararo dan Morbidelli," kata Carlo Pernat.

"Dan bertaruh pada Valentino Rossi msuim ini adalah sebuah kesalahan," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.

Baca Juga: Fabio Quartararo Berharap Mesin Baru YZR-M1 Lebih Gacor pada MotoGP 2022

Tanda tanya Carlo Pernat untuk arah perjalanan tim Petronas Yamaha SRT di kelas utama kian menyeruak terutama menghadapi MotoGP 2022.

Alih-alih kembali ke filosofi semula dengan merekrut pembalap muda, Petronas Yamaha SRT sudah mengamankan satu nama melalui Andrea Dovizioso.

Andrea Dovizioso yang kini berusia 35 tahun diharapkan bisa kembali membawa Petronas Yamaha SRT memiliki kinerja yang apik.

Carlo Pernat merasa heran, seharunya Petronas Yamaha SRT bisa mengamankan pembalap muda alih-alih merekrut Andrea Dovizioso.

"Dan misi kebangkitan bersama Andrea Dovizioso musim depan adalah hal lain," ucap Carlo Pernat menjelaskan.

"Mengapa pabrikan dengan motor paling menarik untuk rookie tidak bisa mendatangkan pembalap muda?" tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Raul Fernandez: Saat Anda Mencoba MotoGP, Moto2 Tampak seperti Lelucon

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P