Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dengan bergulirnya kompetisi Liga 1 2021 membuktikan bahwa virus Corona bukan masalah bagi sepak bola.
Seperti yang diketahui, sebelumnya kompetisi sepak bola Indonesia sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.
Hal tersebut terjadi pada tahun lalu tepatnya di bulan Maret.
Hingga akhirnya kompetisi Liga 1 2020 harus dihentikan.
Namun sekarang kompetisi sepak bola Indonesia dapat bergulir kembali.
Baca Juga: Situasi Dejan Antonic di PSS Sleman Sama Seperti Waktu di Persib Bandung
Bertajuk Liga 1 2021, kompetisi kasta tertinggi sepak bola di tanah air resmi dimulai pada akhir Agustus lalu.
Sejauh ini, semua tim sudah bermain sampai pekan kelima.
Dalam perjalanannya, kendala pun tak ditemukan.
Semua berjalan lancar, tentu saja hal itu tak terlepas dari penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Meski menerapkan beberapa aturan baru, patut kita syukuri bahwa sepak bola bisa dikatakan dapat berjalan di tengah Pandemi Covid-19.
Akan tetapi, untuk saat ini sepertinya kita masih belum bisa merasa terlalu bangga terhadap sepak bola di negeri sendiri.
Baca Juga: Resmi Arema FC Pinjamkan Kartika Ajie ke RANS Cilegon FC
Pasalnya masih saja ada beberapa oknum pemain yang melakukan tindakan tidak terpuji.
Kita ambil contoh kejadian terakhir yang melibatkan dua pemain klub Liga 2 2021, AHHA PS Pati FC.
Dua pemain yang dimaksud yakni Zulham Zamrun dan Syaiful Indra Cahya.
Sebagai informasi, dalam sebuah laga uji coba melawan Persiraja Banda Aceh, kedua pemain tersebut seperti tak memiliki etika.
Baca Juga: Bek Persebaya Surabaya Gantikan Saddil Ramdani di Timnas Indonesia
Pada pertandingan yang berlangsung pada Senin (6/9/2021), Zulham dan Syaiful kompak melakukan kekerasan di atas lapangan.
Dalam sebuah video yang viral di dunia maya, Zulham tampak sangat emosi ketika kehilangan bola.
Akibat emosi tersebut pemain yang berposisi sebagai winger justru melampiaskannya ke pemain Persiraja.
Keadaan lebih parah dilakukan oleh Syaiful.
Baca Juga: MotoGP Americas 2021 - Kabar Bahagia untuk Rival, Marquez Belum Tentu Auto-menang
Pemain berposisi sebagai bek terlihat melakukan pelanggaran keras dengan menghantam wajah pemain Persiraja, Muhammad Nadhif dengan kakinya.
Setelah pertandingan berakhir, kelakuan keduanya pun menjadi sorotan.
Banyak yang menyayangkan apa yang sudah dilakukan oleh Zulham dan Syaiful.
Salah satunya yakni PSSI.
Baca Juga: Borobudur Marathon 2021 Dilaunching Via Virtual, Runners Siap-siap Obati Rindu
Ketua Komite Disiplin PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin TPL Tobing dengan terang-terangan menilai permainan Zulham dan Syaiful tidak layak untuk dipertontonkan.
"Sebagai Ketua Komite Disiplin PSSI sangat menyayangkan dan tidak akan mentolerir gaya bermain sepak bola bar-bar yang telah dipertontonkan oleh Syaiful Indra Cahya, dan Zulham Zamrun," kata Erwin seperti dalam rilis yang diterima BolaSport.com, Rabu (8/9/2021).
"Apa jadinya persepakbolaan kita jika pemain-pemain seperti Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun dengan gaya sepak bola bar-barnya tetapi diberi kesempatan bermain di persepakbolaan Indonesia yang tentunya merupakan contoh buruk terhadap generasi muda," ujarnya.
Namun sayang, meski telah disebut Komdis PSSI penampilan Syaiful dan Zulham yang bar-bar harusnya tidak diberi kesempatan bermain, justru hal berbeda dilakukan klub AHHA PS Pati.
Baca Juga: PSSI Ungkap Alasan 3 Asisten Pelatih Timnas Indonesia Belum Tiba
AHHA PS Pati masih memainkan Syaiful di laga perdana Liga 2 2021 kala bertemu Persis Solo.
Dalam pertandingan yang terlaksana pada tanggal 26 September lalu, Syaiful bermain sejak menit awal pertandingan.
Secara pribadi, saya menyayangkan apa yang dilakukan AHHA PS Pati.
Memang benar bahwa sang pemain telah meminta maaf terkait apa yang dilakukannya.
Baca Juga: Isi Teriakan Pelatih Persipura di Pinggir Lapangan saat Bertemu Arema FC
Sebelumnya, AHHA PS Pati juga sudah menghukum sang pemain dengan memulangkan lebih awal ketika menjalani TC di Jakarta.
Akan tetapi, sepertinya itu belum cukup.
Takutnya, kekerasan yang terjadi di lapangan dianggap biasa di masa depan dan semua berakhir dengan kata minta maaf.
Sebagai pemain, seharusnya memiliki etika terhadap sesama profesi.
Baca Juga: Isi Teriakan Pelatih Persipura di Pinggir Lapangan saat Bertemu Arema FC
Sebelum melakukan sesuatu, pemain juga harus memikirkan dampaknya.
Terlebih kedua pemain yang terlibat di atas sudah cukup berpengalaman.
Jika menarik lebih jauh lagi, apa yang dilakukan Syaiful dan Zulham tak hanya berdampak kepada pemain Persiraja.
Aksi brutal tersebut bahkan sempat mendunia lewat media sosial.
Dalam media sosial twitter, video Syaiful dan Zulham turut diunggah dua akun internasional, @fbskill dan @nocontextfooty.
Baca Juga: Raih Hasil Imbang, Pelatih PSIS Persembahkan Satu poin Untuk Suporter
Tak sampai disitu, media kenamaan Spanyol, Marca juga mengabarkan insiden yang terjadi di laga uji coba AHHA PS Pati vs Persiraja Banda Aceh.
Marca mendeskripsikan apa yang dilakukan Syaiful sebagai "tendangan pembunuh tahun ini".
"Pemain AHHA PS Pati tak bisa mengerem dan menendang di wajah lawannya, pemain Persiraja Banda Aceh dalam sebuah laga persahabatan," tulis Marca.
"Bagaimana bisa nanti memperebutkan gelar?."
Baca Juga: Geser Bali United di Puncak Klasemen Liga 1, Ini Kata Pelatih Bhayangkara FC
Oleh sebab itu, saya sangat berharap kejadian serupa tak akan terjadi lagi kedepannya.
Dalam sepak bola tak perlu bermain keras untuk memenangkan pertandingan.
Tampil ngotot boleh tapi kalau sudah menjurus ke kekerasan ya seharusnya tidak.
Sekali lagi, saya tidak bermaksud untuk menghakimi dua pemain AHHA PS Pati.
Namun apa yang sudah dilakukan memang sangat keterlaluan.
Selain mengancam karir pemain Persiraja, tindakan Zulham dan Saiful nyatanya mencoret wajah sepak bola kita di mata internasional.