Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: CEO PSIS Semarang Tanggapi Caption dari Unggahan Imran Nahumarury di Instagram
Situasi yang terjadi dengan berkumpulnya ratusan bobotoh ini pun membuat PT LIB ketar-ketir.
Bagaimana tidak? Liga 1 bisa bergulir dengan adanya penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Kepatuhan prokes ini bahkan tak hanya berlaku untuk para pemain, pelatih hingga ofisial saja, tetapi juga untuk suporter.
Baca Juga: Usai Jadi Kampiun UEFA Nations League, Karim Benzema Ingin Bawa Prancis Juara Piala Dunia 2022
Sejak awal kompetisi direncanakan bergulir, PSSI dan PT LIB sudah menegaskan agar tidak adanya suporter yang berkumpul menimbulkan kerumunan.
Hal ini karena kompetisi digelar di tengah pandemi Covid-19, sehingga suporter dilarang datang ke stadion, menggelar nonton bersama, apalagi melakukan demo.
Baca Juga: Cadangkan Cristiano Ronaldo, Ole Gunnar Solskjaer Ciptakan Dampak Negatif
Akhmad Hadian Lukita menilai bahwa apa yang terjadi itu tentu saja tidak benar karena menimbulkan kerumunan bisa mengancam nasib Liga 1.
Seperti diketahui, pemerintah hingga saat ini terus memantau perkembangan kompetisi Liga 1.
Pemerintah sebelumnya juga telah menyatakan bahwa apabila ada yang melanggar aturan yang sudah diterapkan bisa mencabut izin kapan saja.