Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Para suporter membuat kericuhan dengan melempari batu ke arah petugas.
Alhasil, aparat kemananan harus mengeluarkan gas air mata untuk menjaga ketertiban.
"Mereka melakukan perlawanan terhadap upaya pencegatan masuk ke Kota Solo, dengan cara melempari petugas dengan batu," ujar Ade.
"Kami terpaksa harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter," terangnya.
Baca Juga: Dipermalukan PSIS Semarang, Persik Kediri Siap Benahi Kekurangan Tim
Ade menambahkan, sebagian suporter diamankan petugas dan dibawa ke Mapolresta II Solo.
Selain itu, petugas juga mengamankan 150 unit kendaraan roda dua milik suporter.
"Kita lakukan pendataan suporter dan kendaraan. Jika kendaraan kedapatan tidak lengkap dikenai sanksi tilang. Yang lengkap surat kendaraan kita minta pulang ke Yogyakarta," ungkapnya.
Mantan Kapolres Karanganyar itu menyayangkan kasus ini karena mengganggu ketertiban dan kenyamanan Kota Solo.
"Jika ada masalah internal klub dan manajemen selesaikan di daerah asal jangan dibawa ke Solo," tandasnya.