Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Aparat kepolisian Polresta Solo membubarkan sebanyak 900 suporter PSS Sleman yang nekat menggelar konvoi ke Solo, Jumat (15/10/2021) pukul 20.00 WIB.
Kedatangan para suporter disinyalir bukan untuk mendukung PSS Sleman yang sedang menghadapi Barito Putera di Stadion Manahan, Solo.
Pasalnya seperti diketahui bersama, suporter belum diizinkan mendatangi stadion sebagai penerapan protokol kesehatan.
Para suporter datang ke Solo diduga untuk bertemu sekaligus menagih tuntutan mereka kepada manajemen PSS Sleman.
Baca Juga: Ini Makna Selebrasi 'Ngempeng' ala Septian David Maulana Saat PSIS Gilas Barito Putera
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan total ada sebanyak 900 orang suporter yang kedapatan berusaha masuk Kota Solo melalui dua pintu utama.
"Pintu utama masuk Solo Tugu Makuta dan Faroka terpantau ada gerakan masuk ke Solo kita bubarkan," ungkapnya dikutip dari Tribun Solo.
Di Tugu Makutha, kata Ade, ada sekitar 600 suporter yang diadang. Sementara di Faroka, ada sekitar 300 suporter.
Bahkan, sempat terjadi perlawanan antara petugas kepolisian dengan suporter yang berada di Tugu Makuta.
Para suporter membuat kericuhan dengan melempari batu ke arah petugas.
Alhasil, aparat kemananan harus mengeluarkan gas air mata untuk menjaga ketertiban.
"Mereka melakukan perlawanan terhadap upaya pencegatan masuk ke Kota Solo, dengan cara melempari petugas dengan batu," ujar Ade.
"Kami terpaksa harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter," terangnya.
Baca Juga: Dipermalukan PSIS Semarang, Persik Kediri Siap Benahi Kekurangan Tim
Ade menambahkan, sebagian suporter diamankan petugas dan dibawa ke Mapolresta II Solo.
Selain itu, petugas juga mengamankan 150 unit kendaraan roda dua milik suporter.
"Kita lakukan pendataan suporter dan kendaraan. Jika kendaraan kedapatan tidak lengkap dikenai sanksi tilang. Yang lengkap surat kendaraan kita minta pulang ke Yogyakarta," ungkapnya.
Mantan Kapolres Karanganyar itu menyayangkan kasus ini karena mengganggu ketertiban dan kenyamanan Kota Solo.
"Jika ada masalah internal klub dan manajemen selesaikan di daerah asal jangan dibawa ke Solo," tandasnya.