Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara dunia dua kali, Casey Stoner, membuat pernyataan menarik ketika ditanya lagi kenapa dia pensiun dari MotoGP.
Casey Stoner merupakan salah satu pembalap juara yang pernah berlomba di MotoGP.
Dua gelar juara dunia dari kelas premier MotoGP diraih Casey Stoner pada 2007 bersama Ducati dan 2011 bersama Repsol Honda.
Kemampuan di atas rata-rata pun membuat Stoner dimasukkan dalam grup alien MotoGP bersama Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa pada masanya.
Baca Juga: Moto3 Emilia Romagna 2021 - Luar Biasa, 2 Pembalap Indonesia Tembus 10 Besar FP1
Salah satu keunggulan Stoner yang sulit ditandingi adalah kemampuannya dalam menjinakkan kuda besinya.
Stoner mengaku bahwa dia lebih suka beradaptasi dengan motor balapnya daripada meminta mekanik menyesuaikan motor dengan gaya berkendaranya.
Berkompetisi di tengah era perkembangan unit pengendali elektronik (ECU), Stoner pun lebih memilih setelan apa adanya untuk berlomba.
Pembalap penguji Ducati, Michele Pirro, dalam sebuah wawancara sampai menyebut setelan motor Stoner tidak manusiawi karena sangat sulit dikendarai.
"Karakteristik Casey tidak bisa digantikan, hanya dia pembalap yang benar-benar membuat saya terkesan," kata Pirro, dilansir dari GPOne.
"Dia memiliki gaya berkendara yang luar biasa. Saya pernah mencoba mapping-nya saat tes dan tidak bisa menyelesaikan satu lap pun di Sepang."
"Dia biasa memutari lintasan tanpa perangkat pengendali, dan bisa mengatasi semuanya dengan pergelangan tangannya."
"Saya pikir hanya dia yang memiliki karakteristik ini. 'Stoner map' adalah sesuatu yang tidak manusiawi," ujar Pirro.
Baca Juga: Ambisi Francesco Bagnaia Hancurkan Pesta Fabio Quartararo di Misano
Stoner sendiri menyebut teknologi motor yang makin maju menjadi alasannya pensiun muda dari MotoGP.
Sebagai informasi, pembalap berjuluk The Kuri-kuri Boy itu pensiun pada usia 27 tahun tersebut, tepatnya pada musim 2012.
Hal itu dikatakannya ketika menjadi bintang tamu dalam sebuah acara sponsor di sela-sela seri balap MotoGP Emilia Romagna pada Kamis (21/10/2021).
"Kenapa saya pensiun? Sederhana, saya selalu menyukai motor 2 tak. Bagi saya mesin 2 tak adalah mesin sejati untuk balapan," kata Stoner.
Baca Juga: Casey Stoner, Dulu Asapi Valentino Rossi, Sekarang Tak Sanggup Naik Motor Lagi
"Sulit, tidak bisa diprediksi, bahkan sejak saya pindah dari kelas 250cc ke MotoGP saya merasa motor 4 tak lebih mudah."
"Pertama-tama adalah elektronik, yang mengambil alih kendali, kemudian aerodinamika, dan teknologi yang makin canggih."
"Sementara saya senang mengenderai motor, mengendalikannya. Motor seharusnya berbahaya, sulit."
"Secara bertahap MotoGP berubah, perbedaan waktu di latihan bebas makin kecil, mereka mencoba menekan biaya tes dan menambah biaya lain secara besar-besaran."
Baca Juga: MotoGP Sudah Seru, Casey Stoner Malah Ingin Kembali ke Zaman Purba
MotoGP sudah beralih dari motor 2 tak ke motor 4 tak sejak 2002. Pada tahun itu pula kelas para raja berubah nama dari 500cc menjadi MotoGP.
Selain masalah motor, sudah bukan rahasia lagi bahwa keengganan berinteraksi dengan media menjadi alasan lain Stoner pensiun lebih cepat.
"Anda semua tahu seberapa besar cinta saya dengan kewajiban menemui media," ujar Stoner dengan nada sarkasme.
"Bagaimanapun, pada akhirnya saya menyadari komitmen utama saya bukan balapan motor, dan mungkin hanya dedikasi saya untuk itu hanya 5-10 persen."
"Saya hanya tidak bisa menikmatinya lagi," tukasnya.
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Emilia Romagna 2021 - Johann Zarco Tercepat, Marc Marquez Menempel