Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ole Gunnar Solskjaer fotokopi taktik Antonio Conte, Manchester United sudah ditunggu neraka final kedua dengan menghadapi Atalanta.
Penyesuaian taktik Ole Gunnar Solskjaer sukses membawa Manchester United menggilas Tottenham Hotspur pada lanjutan Liga Inggris, Sabtu (30/10/2021).
Bermain di Tottenham Hotspur Stadium, Setan Merah mengamuk dengan menghajar tuan rumah 3-0.
Man United pulang dengan oleh-oleh tripoin berkat gol Cristiano Ronaldo, Edinson Cavani, dan Marcus Rashford.
Hasil ini merupakan respons sempurna seusai pembantaian 0-5 yang dialami United saat menjamu Liverpool pekan sebelumnya.
Baca Juga: Meski Man United Bangkit dan Menang, Solskjaer Belum Bisa Lupakan Kekalahan Tragis dari Liverpool
Solskjaer berada di ujung tanduk selepas duel kontra Liverpool, sehingga dituntut melakukan revolusi guna membawa tim bangkit.
Ramai diberitakan posisinya bakal diambil alih kandidat terkuat, Antonio Conte.
Di tengah ancaman posisinya didongkel Conte, Solskjaer justru selamat berkat "fotokopi" taktik eks pelatih Chelsea, Juventus, dan Manchester City tersebut.
Warganet banyak mengeklaim kesuksesan United membungkam Spurs terjadi karena Solskjaer meniru strategi Conte.
Alih-alih memainkan pola 4-2-3-1, yang menjadi skema utama starting XI Man United di Liga Inggris musim ini, dia menurunkan formasi tiga bek.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Puji Revolusi Taktik Sempurna Manchester United
Untuk komposisi starter, pemilihan strategi ini di luar kebiasaannya.
Di atas kertas, Solskjaer menurunkan pola 3-4-3 yang bisa pula diterjemahkan jadi 3-5-2 ataupun 3-4-1-2 dalam praktik di lapangan.
United memainkan dua ujung tombak berusia total 70 tahun, Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani.
Keduanya sama-sama masuk daftar pencetak gol, dilengkapi Rashford yang masuk menggantikan Ronaldo.
Revolusi taktik kilat ini berhasil menambah solid pertahanan karena Man United bisa memainkan tiga bek sentral sekaligus.
Harry Maguire dan Victor Lindelof tidak terlalu terekspos berkat keberadaan Raphael Varane sebagai palang pintu di depan kiper.
Tembok berlapis ini sukses mencegah Tottenham melepas satu pun tembakan tepat sasaran.
Manchester United memang harus menyerahkan dominasi penguasaan bola kepada Spurs (42%-58%).
Baca Juga: Liverpool Buang Keunggulan 2 Gol, Juergen Klopp Raih Imbang Serasa Kalah
Namun, saat menjadi tim yang lebih reaktif, pasukan Setan Merah langsung berbahaya seketika melakukan serangan.
Pola formasi bisa berubah menjadi ultraofensif 3-2-5 atau 2-3-5 saat dalam mode menyerang.
Di situlah kekuatan strategi ini, di mana kedua winger berperan multifungsi sebagai bek sayap maupun penyerang sayap dalam mode berbeda.
Sementara itu, adanya tiga bek sentral dan jangkar dobel memungkinkan lini belakang mendapat perlindungan ekstra ketika sedang diserang dengan mengubah skema jadi 5-3-2.
Tactical tweak atau penyesuaian taktik yang diterapkan Solskjaer ini merupakan kunci sukses Conte ketika membawa Chelsea juara Liga Inggris 2016-2017.
Pelatih berwajah awet muda itu tak luput memuji peran setiap pemain dalam mengimplementasikan perubahan taktik.
“Setiap orang secara sempurna melakukan pekerjaan mereka dan kami menjaga clean sheet serta menjauhkan bola dari David De Gea”, ujarnya, dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
Baca Juga: 3 Keraguan Manchester United Tunjuk Antonio Conte sebagai Pengganti Ole Gunnar Solskjaer
Akan tetapi, ini baru ujian pertama yang lolos dilalui Solskjaer.
Pasca-kekalahan memalukan dari Liverpool, sang pelatih diklaim memiliki 3 partai "final" untuk menyelamatkan kariernya di Manchester United.
Setelah duel kontra Tottenham, United sudah ditunggu jadwal ibarat neraka melawan Atalanta di Liga Champions (2/11/2021) dan Manchester City di Liga Inggris (6/11/2021).
Kebangkitan atas Spurs tidak berarti banyak kalau Solskjaer kembali mengalami setback dalam pertandingan berikut.
Baca Juga: OleStay, Man United Kasih Solskjaer Napas Tambahan sampai Derbi Lawan Man City
Mantan striker Liga Inggris yang beralih profesi menjadi pandit, Gabriel Agbonlahor, menilai revolusi taktik Solskjaer tetap tak akan menyelamatkan dirinya dari ancaman pemecatan.
Perubahan strategi menjadi gaya ala Conte dianggap bukan hal istimewa dari Solskjaer.
"Jika Anda kesulitan menjaga clean sheet, apa yang akan Anda lakukan? Mainkan lima bek. Ini bukan hal yang sangat sulit," ujarnya.
"Menurut saya, ini hanya menunda apa yang akan terjadi."
"Ole akan meninggalkan Manchester United, tetapi Anda harus memberinya kredit untuk hasil di Tottenham," ucap eks penyerang Aston Villa itu kepada Talksport.