Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain Ansan Greeners FC, Asnawi Mangkualam, ternyata pernah berdebat dengan orang tuanya soal penurunan gaji saat akan berkarier di Korea Selatan.
Asnawi Mangkualam telah mencatatkan sejarah dengan menjadi pemain Indonesia pertama yang berkesempatan berkarier di Liga Korea Selatan.
Namanya kini tercatat sebagai pemain Ansan Greeners FC, klub yang berlaga di kasta kedua Liga Korea Selatan alias K-League 2.
Sejak kedatangannya, Asnawi Mangkualam telah menjadi sorotan banyak pihak, mulai dari media Indonesia hingga media Korea Selatan sendiri.
Baca Juga: Tak Seperti PSSI, Thailand Pasrah Tak Diperkuat Bintang Liga Jepang dan Korea di Piala AFF 2020
Pada awal-awal bergabung ke Ansan Greeners, Asnawi Mangkualam mendapat banyak sorotan terutama adanya perbedaan gaji di Korea dengan di Indonesia.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa gaji Asnawi di Korea Selatan jauh lebih rendah ketimbang gajinya saat bermain bersama PSM Makassar di Indonesia.
Hal itu pernah diungkapkan oleh sang agen, Gabriel Budi, dan dibernakan oleh Asnawi sendiri.
"Proses berjalan lancar dan kami sepakat untuk budget dari Ansan (yang lebih rendah dari kontrak sebelumnya di Indonesia)," kata sang agen, Gabriel Budi pada Juni lalu.
"Karena kesempatan tidak datang dua kali dan ini sangat bagus untuk prospek karier Asnawi," ujarnya melanjutkan.
Sementara Asnawi sejak awal telah menjelaskan posisinya yang ingin mengejar kesempatan ketimbang gelimang uang.
"Yang saya pikirkan itu bukan harga, tetapi kesempatannya. Saya sudah lama menantikan momen bermain di luar negeri," ujar Asnawi dalam pertemuan virtual oleh PSSI Pers yang diikuti di Jakarta, Sabtu (6/2/2021).
"Saya harus menyiapkan mental agar bisa bekerja lebih keras," kata Asnawi Mangkualam dikutip dari Antara News.
Baca Juga: Penunjukan Antonio Conte adalah Bukti Keseriusan Tottenham Hotspur
Namun rupanya, idealisme Asnawi itu sempat berbenturan dengan keinginan kedua orang tuanya.
Ayah Asnawi, Bahar Muharram, yang juga merupakan asisten pelatih di PSM Makassar, mempertanyakan keputusan Asnawi yang ingin bermain di luar negeri dan harus mengalami penurunan gaji.
"Aku sempat berdebat juga setelah hari pertama ditawarin itu. Di Indonesia Alhamdulillah harga lumayanlah. Dapat di luar harga turun," kata Asnawi dikutip Bolasport.com dari Youtube PSSI.
"Terus ayah dan ibuku tanya ngapain ke luar? Kan ekspektasi orang tua itu kalau ke luar negeri dapat harga tinggi. Bapak saya yang paling anu (ngotot), soalnya dia kan asisten PSM juga."
Baca Juga: Cuma Bisa Nonton dari Bangku Cadangan, Bagus Kahfi Jadi Saksi Pembantaian Jong Utrecht
"Dia tanya, 'Kenapa kamu ingin keluar terus harga kamu turun?'" kata Asnawi sambil menirukan ayahnya.
Asnawi sendiri menanggapi pertanyaan ayahnya dengan tegas.
Pemain 21 tahun itu menegaskan bahwa dirinya ingin mencari pengalaman dan prestasi dengan berkarier di luar negeri.
Dia lantas meminta waktu dua tahun kepada kedua orang tuanya untuk membuktikan kemampuannya di luar negeri.
Baca Juga: Timnya Dihukum Penalti Kontroversial, Pelatih Barito Putera: Masyarakat Bisa Menilai
"Saya bilang ke mereka, 'Kalau saya nggak bisa berprestasi di luar saya siap kembali ke Indonesia, main di klub yang bapak inginkan.'"
"'Tapi kalau saya berhasil, beri saya kesempatan. Nggak apa-apa saya jauh, nanti kalau ada kesempatan bisa berlibur ke tempat saya.'"
"Memang banyak plus minus waktu saya mau berkarier di luar, jadi nggak mudah juga," tandasnya.