Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Mudah-mudaham Asprov dalam hal ini Komdis provinsi Jawa Timur yang sore ini juga sedang melakukan sidang kedua (kemarin tgl 16 Nov sidang pertama).
"Hari ini juga sidang kedua untuk memutuskan dan menentukan bagaimana permainannya. Memang ada dugaan saat permainan Gestra melawan NZR Sumbersari dan Gestra melawan Persema. Dalam kasus ini, pada saat Gestra saat melawan NZR Sumbersari, Gestra kalah 0-1. Sedangkan saat Gestra lawan Persema, mereka kalah 1-5. Dan ada deal kepada pemain dan official," ujarnya.
Dugaan pengaturan skor itu pun masih dalam penelitian dan berpeluang keterlibatan kepolisian untuk dilakukan pengusutan.
Baca Juga: Sudah Kantongi Kekuatan Persela, Pelatih Bali United Akan Maksimalkan Hal Ini
"Tetapi, ini masih dalam penelitian. Itu informasinya. Kalau ternyata tentunya diambil tindakan dan hukuman kode disiplin. Dan tidak menutup kemungkinan adanya Polisi untuk mengusut dan untuk lebih mengungkap siapa dalangnya ini, siapa yang menghubungi pemain ini, siapa yang menghubungi coach ini," ujar Erwin Tobing.
"Kami percayakan kepada Komite Disiplin dan kami memberikan arahan. Serta tentunya Polda akan membentuk dan menanganinya. Karena terus terang Ketum PSSI sangat tidak menghendakinya dan kami semua sangat tidak menghendaki adanya match fixing, adanya pengaturan skor dalam hal persepakbolaan.
"Dan hal itu akan ditindak tegas baik secara koordinasi Polisi dan PSSI maupun pidana. Karena bagaimanapun kami semua harus mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Kita tuan rumah. Sehingga, kami semua fokus untuk mempersiapkan diri. Tidak hanya dari segi pemain, tetapi juga dari segi manajemen, mentalitas, sportivitas, integeritas dalam permainan," ujarnya.