Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Barcelona terancam turun kasta ke kompetisi kedua antarklub Eropa untuk pertama kalinya sejak musim 2003-2004.
Langkah Barcelona menapaki Liga Champions 2021-2022 tergolong berat dan tertatih-tatih.
Sebelum era kepelatihan Xavi Hernandez, Barcelona hanya sanggup meraih dua kemenangan di fase grup Liga Champions musim ini.
Dua laga perdana berakhir dengan kekalahan telak dari Bayern Muenchen dan Benfica dengan skor identik 0-3.
Baca Juga: Eric Cantona Umumkan Diri sebagai Pelatih Anyar Manchester United
Barulah pada dua laga berikutnya Barcelona sukses meraih kemenangan bersama Ronald Koeman dan Sergi Barjuan selaku caretaker.
Dua kemenangan tersebut didapatkan dari tim yang sama, yakni Dinamo Kyiv dengan skor yang sama pula dan tergolong minimalis 1-0.
Berkat dua kemenangan atas wakil Ukraina, Barcelona menduduki peringkat kedua di Grup E dengan koleksi enam poin.
Namun, mereka justru membuang peluang untuk lolos otomatis ke babak 16 besar setelah hanya sanggup bermain imbang 0-0 melawan Benfica pada matchday kelima Grup E Liga Champions, Selasa (23/11/2021) atau Rabu dini hari WIB.
Baca Juga: Mikel Arteta Sudah Bicara dengan Arsene Wenger, Ajak Pulang ke Arsenal
Dengan hasil imbang tersebut, Barcelona harus menuntaskan laga hingga matchday keenam Liga Champions.
Saat ini, El Barca mengumpulkan tujuh poin dari lima pertandingan, unggul dua angka dari Benfica di peringkat ketiga.
Mereka harus menang pada matchday terakhir untuk menjaga peluang mereka melaju ke sistem gugur.
Namun, tugas Xavi Hernandez tidak bakal mudah pada laga pamungkas babak penyisihan grup E mengingat calon lawan mereka adalah Bayern Muenchen.
Baca Juga: Karena 1 Alasan, 2 Legenda Liga Inggris Sepakat Lionel Messi Pantas Menang Ballon d'Or 2021
Bayern Muenchen telah memenangkan semua lima pertandingan mereka di penyisihan grup, termasuk kemenangan 3-0 di Camp Nou, dan terlihat tak terbendung.
Di pertandingan grup lainnya pada matchday terakhir, Benfica menjamu Dynamo Kyiv.
The Eagles hanya perlu menang untuk menjaga harapan lolos, tetapi, jika mereka melakukannya, Barcelona juga harus menang atas Muenchen untuk maju.
Pekerjaan tersebut jelas tidak mudah bagi Barcelona mengingat Muenchen masih superior bagi mereka.
Baca Juga: Man United Diwanti-wanti untuk Prioritaskan Tim Ketimbang Individu
Ancaman turun kasta ke kompetisi kedua antarklub Eropa telah membayangi Barcelona di depan mata.
Dalam delapan pertemuan terakhirnya di Liga Champions, Barcelona hanya sanggup meraih dua kemenangan atas tim Hollywood.
Sisanya, mereka menelan lima kekalahan dan satu hasil imbang.
Kekalahan terburuk yang pernah Barcelona alami dari Bayern adalah saat babak perempat final 2019-2020 di mana mereka dipermak hingga 2-8.
Baca Juga: Legenda Man United Sarankan Liverpool untuk Boyong Erling Haaland
Di sisi lain, kehilangan Lione Messi juga tidak bisa dipungkiri membuat kekuatan Barcelona di kompetisi elite Benua Biru melemah.
Bagaimana tidak, sepanjang era Lionel Messi yang mencatatkan debut pada 2004-2005, Barcelona adalah salah satu jawara di Liga Champions.
Bersama Lionel Messi, Barcelona tercatat sukses menggengam trofi Si Kuping Besar sebanyak empat kali.
Kini, jika mereka gagal mencapai babak sistem gugur, itu akan menjadi pengingat yang menyakitkan dan tragis karena mereka benar-benar sudah habis selepas kepergian Lionel Messi pada musim panas 2021.
Baca Juga: Peringati 1 Tahun Diego Maradona Wafat, Lionel Messi Kirim Pesan Menyentuh
Dilansir BolaSport.com dari Marca, jika Barcelona pada akhirnya turun ke posisi ketiga di klasemen akhir Grup E, itu akan menjadi penampilan perdana mereka ke Liga Europa sejak musim 2003-2004.
Musim 2003-2004 menjadi momen terakhir El Barca bermain di kompetisi kasta kedua Eropa yang bernama Piala UEFA sebelum berganti nama menjadi Liga Europa pada musim 2009-2010.
Waktu itu, langkah Barcelona di Piala UEFA hanya sampai di babak 16 besar lantaran dikandaskan oleh Glasgow Celtic.
Xavi Hernandez, yang waktu itu baru berusia 23 tahun, tidak bisa membantu El Barca karena kalah agregat 0-1 dari Glasgow Celtic.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Man United Tunjuk Ralf Rangnick Jadi Pelatih Sementara
Pada waktu itu pula, Barcelona masih diperkuat nama-nama seperti Ronaldinho, Luis Enrique, Giovanni van Bronckhorst, Ricardo Quaresma, Javier Saviola, dan Patrick Kluivert.
Belum ada nama Lionel Messi di dalamnya karena sang megabintang asal Argentina baru masuk satu musim kemudian dan langsung bermain di Liga Champions.
Akan menjadi sebuah aib besar bagi tim sekelas Barcelona yang bermain di kompetisi kasta kedua Eropa.
Itu akan menjadi penampilan terburuk klub di Eropa dalam 17 tahun terakhir.
Hampir sebagian besar penggemar Barcelona generasi saat ini pasti dibuat sedih dan bertanya-tanya karena mereka hanya mengetahui tim kesayangannya bermain di Liga Champions.
(taruh di waktu premium dong kakak editor)