Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Torino sebenarnya lebih mendominasi jalannya pertandingan.
Menurut statistik Sofa Score yang dikutip BolaSport.com, Torini memiliki penguasaan bola mencapai 69 persen.
Dari segi peluang, Il Toro menciptakan 17 tembakan yang 3 di antaranya menuju ke gawang.
Sementara itu, AS Roma melepaskan 10 tembakan dengan 2 mengarah tepat sasaran.
AS Roma langsung mendapatkan peluang pertama saat laga baru berjalan selama tiga menit.
Roger Ibanez berhasil melepaskan tembakan kaki kiri dari situasi bola mati.
Namun, bola tendangan Ibanez itu melambung di atas gawang Torino yang dikawal Koffi Djidji.
Torino gantian mendapatkan kans untuk membuka keunggulan pada menit ke-10 melalui aksi Dennis Praet.
Akan tetapi, bola hasil tembakan kaki kanan Praet dari luar kotak 16 masih bisa diselamatkan kiper AS Roma, Rui Patricio.
Sepuluh menit berselang, Praet kembali melakukan percobaannya untuk mencetak gol.
Namun, ia lagi-lagi menemui kegagalan lantaran bola sundulannya dari dalam kotak penalti kembali bisa diamankan Rui Patricio.
Alih-alih mencoba mencetak gol lebih dulu dengan terus menekan pertahanan AS Roma, Torino justru malah kebobolan.
Pada menit ke-32, AS Roma sukses membuka keunggulan melalui gol Tammy Abraham.