Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Vittinghus, pahlawan kemenangan Denmark pada final Thomas Cup 2016 saat menghadapi Indonesia sekali lagi ditempatkan di slot favoritnya atau partai kelima untuk menjumpai Shesar.
Axelsen seperti yang diharapkan mampu mengalahkan Anthony. Namun, Minion (julukan Marcus/Kevin) menyamakan kedudukan dengan Denmark menjadi 1-1.
Antonsen lebih difavoritkan daripada Jonatan mengingat penampilan terakhir mereka, tetapi Jonatan tampil luar biasa pada hari itu, menjaga kecepatan dan menunjukkan performa yang mantap dalam pertandingan yang berlangsung 100 menit.
Fajar/Rian menutup pertandingan bagi Indonesia untuk menghancurkan harapan indah Denmark untuk meraih gelar di kandang sendiri.
Pada semifinal lainnya, China telah mengalahkan Jepang.
Langkah Kejutan
Pada babak final, Indonesia meluncurkan langkah taktis yang paling tak terduga. Fajar/Rian menjadi ganda pertama, Minion dipecah dengan Kevin ditandemkan bersama Daniel Marthin yang menjadi ganda kedua.
Kekuatan Indonesia adalah pada pasangan ganda regulernya, dan Minion telah memberikan poin pada ketiga pertandingan sebelumnya.
Seberapa berisikokah langkah itu untuk mempromosikan Daniel yang baru saja keluar dari tahun-tahun juniornya.
Ternyata, dia tidak dibutuhkan. Indonesia menutupnya pada tiga laga pertama.
Anthony solid melawan Lu Guang Zu dan Fajar/Riam mengalahkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong, meninggalkan panggung bagi Jonatan untuk menyelesaikan kemenangan ketiganya yang luar biasa.
Baca Juga: Rexy Mainaky Jadi Direktur Kepelatihan Sektor Ganda BAM
Pemain berusia 24 tahun itu telah memainkan dua pertandingan maraton pada dua hari sebelumnya.
Jonatan membuat Li Shi Feng tak berdaya pada gim ketiga, sementara China berantakan. Jika Shesar telah memainkan peran penting dalam perjalanan awal Indonesia, Jonatan erdiri tegak untuk menyegel di akhir.
"Pada gim ketiga saya bilang, ayo kita main 100 menit lagi. Saya hanya memotivasi diri saya sendiri. Pertandingan terakhir saya memberi saya kepercayaan diri. Saya sudah siap selama 120 menit lagi," kata Jonatan dilansir dari BWF Badminton.
Hampir dua dekade setelah terakhir kali mereka memenangkannya, Thomas Cup sekali lagi menjadi milik Indonesia.