KALEIDOSKOP 2021 - Akhir Sebuah Era, Sejumlah Pemain Elite Pamit dari Lapangan Hijau

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 30 Desember 2021 | 19:45 WIB
Sergio Aguero mengumumkan pensiun sebagai pesepak bola bersama Barcelona, Rabu (15/12/2021). (TWITTER.COM/FCBARCELONA)

BOLASPORT.COM - Sejumlah pesepak bola memutuskan gantung sepatu pada 2021 dan menandai berakhirnya sebuah era yang sudah berlangsung selama beberapa tahun. 

Tahun 2021 menjadi momen beberapa pesepak bola mengakhiri karier mereka di lapangan hijau setelah menjalani karier yang penuh warna-warni dan prestasi. 

Usia dan faktor kesehatan menjadi alasan paling umum untuk para pemain ini pensiun. 

BolaSport.com merangkum sejumlah nama yang mengakhiri karier mereka sebagai pesepak bola pada 2021. 

Berikut beberapa di antaranya: 

1. Wayne Rooney

Nama Wayne Rooney begitu identik dengan Manchester United. 

Ia memperkuat Setan Merah dari 2004 hingga 2017 setelah pindah dari Everton. 

Sejak saat itu, Rooney menjadi salah satu ikon Man United.

Baca Juga: Pep Guardiola Tak Pernah Ragukan Kualitas Lionel Messi-nya Man City

Dia adalah pencetak gol terbanyak klub dengan torehan 253 gol di semua kompetisi. 

Rooney pun mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Inggris untuk satu klub dengan membuat 183 gol di Liga Inggris selama berseragam Man United.

Hasilnya, Rooney sukses mengecap lima titel Liga Inggris, satu gelar Liga Champions, tiga titel Piala Liga, satu gelar Liga Europa, dan satu gelar Piala FA. 

Baca Juga: Soal Rumor ke Manchester City, Begini Jawaban Robert Lewandowski

Rooney lalu melanjutkan kariernya di Everton, DC United, dan berakhir di Derby County. 

Pada 2021, pria berusia 36 tahun itu gantung sepatu dan kini menjadi pelatih di Derby County. 

2. Arjen Robben

Arjen Robben kerap direken sebagai salah satu pemain terbaik yang dipunyai Belanda. 

Sepanjang kariernya, Robben malang-melintang di PSV Eindhoven, Chelsea, Real Madrid, hingga Bayern Muenchen. 

Baca Juga: Man City Kedinginan di Puncak, Chelsea dan Liverpool Dapat Salam dari Pep Guardiola Nih

Perjalanan karier Robben pun diwarnai prestasi gemilang, kendati ia kerap terhalang oleh cedera. 

Di liga domestik, pencapaian Robben impresif.

Ia memenangi satu titel Liga Belanda bersama PSV, dua gelar Liga Inggris bersama Chelsea, dan satu kali menjuarai Liga Spanyol saat memperkuat Real Madrid. 

Namun, di Bayern Muenchen-lah Robben seperti menunjukkan taringnya. 

Ia membawa klub asal Bavaria tersebut menjuarai Liga Jerman 8 kali, satu kali juara Liga Champions, 5 kali juara DFB Pokal, serta 5 kali juara DFL Supercup. 

Robben juga menjadi penentu kemenangan Bayern Muenchen atas Borussia Dortmund pada final Liga Champions musim 2012-2013. 

Golnya kala itu menebus tuntas kegagalan Robben mengeksekusi penalti pada final tahun sebelumnya melawan Chelsea. 

Robben sempat pensiun pada 2019 sebelum kembali ke lapangan hijau dan memperkuat FC Groningen. 

Pada 15 Juli 2021, Robben kembali gantung sepatu, kali ini secara permanen. 

3. Antonio Valencia 

Sama seperti Wayne Rooney, karier Antonio Valencia kurang-lebih punya kaitan erat dengan Manchester United. 

Antonio Valencia menjadi rekrutan Man United pada 2009 dari Wigan Athletic. 

Pemain asal Ekuador tersebut mencatat 339 penampilan dan mencetak 25 gol selama satu dekade mengenakan seragam Man United. 

Valencia mengecap dua titel Liga Inggris pada 2011 dan 2013, serta mengangkat trofi Liga Europa pada 2017. 

Selain itu, pemain berusia 36 tahun itu memenangi Piala FA dan dua Piala Liga. Valencia juga mencatat sejumlah pencapaian individu. 

Valencia dua kali menjadi Pemain Terbaik Manchester United pada 2012 dan 2017, serta meraih trofi gol terbaik untuk Manchester United pada 2019. 

Dia hengkang ke LDU Quito pada 2019 setelah dilepas Man United, lalu hengkang ke Queretaro pada 2020. 

Valencia lalu mengumumkan keputusannya pensiun pada Mei 2021. 

4. Sami Khedira

Nama Sami Khedira pertama kali mencuat saat ia melakukan debut bersama tim nasional Jerman pada Piala Dunia 2010. 

Ia direken sanggup menggantikan peran Michael Ballack yang cedera untuk mengisi lini tengah Jerman kala itu. 

Debut Khedira berakhir dengan Jerman sebagai peraih tempat ketiga usai mengalahkan Uruguay. 

Penampilannya yang impresif membuat Khedira direkrut dari VfB Stuttgart ke Real Madrid pada musim 2010-2011. 

Di klub inilah ia menangguk kesuksesan demi kesuksesan. 

Pemain keturunan Tunisia itu menjuarai Liga Spanyol pada 2012, serta menjadi bagian kesuksesan Los Blancos menjuarai Liga Champions mereka yang kesepuluh pada dua tahun lalu. 

Khedira lalu pindah ke Juventus. Di I Bianconeri, Khedira belum selesai merasakan gelar-gelar bergengsi. 

Ia tercatat sukses memenangi lima gelar liga domestik dan tiga titel Piala Italia. 

Di level tim nasional, Khedira membawa Jerman menjuarai Piala Dunia pada 2014 dan menjadi semifinalis Piala Eropa pada 2012 dan 2016. 

Khedira lalu pindah ke Hertha Berlin dari Juventus pada 2021. 

Hanya tiga bulan setelah kepindahannya, Khedira mengumumkan keputusannya pensiun pada Mei 2021. 

5. Sergio Aguero 

Jika Wayne Rooney adalah andalan Manchester United pada masanya, Sergio Aguero adalah juru gedor jagoan Manchester City. 

Bergabung dari Atletico Madrid pada 2011, Aguero menjadi pencetak gol terbanyak The Sky Blues sepanjang masa. 

Ia membukukan 260 gol di semua ajang kompetisi selama satu dekade. 

TWITTER.COM/CULEPSIEMPRE_10
Sergio Aguero mengalami masalah pada dada dalam duel Barcelona vs Alaves di Liga Spanyol (30/10/2021).

Aguero juga sukses mencatatkan rekor sebagai pencetak hat-trick terbanyak di Liga Inggris dengan 12 kali mencetak tiga gol dalam satu pertandingan. 

Produktivitas Aguero membantu Manchester City menjelma dari klub medioker menjadi salah satu klub paling ditakuti di Liga Inggris dan Eropa. 

Bersama Aguero, Manchester City menjuarai Liga Inggris 5 kali, satu kali juara Piala FA, dan enam kali menjuarai Piala Liga Inggris. 

Mereka juga merasakan final Liga Champions pada 2020-2021 walau harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Chelsea. 

Petualangan Sergio Aguero di Man City berakhir pada 2021 ketika ia pindah ke Barcelona. 

Namun, karier Aguero harus berhenti sebelum ia sempat membawa dampak positif ke Blaugrana. 

Aguero mengalami masalah pada jantungnya dan harus dilarikan ke rumah sakit di tengah pertandingan melawan Alaves pada akhir Oktober. 

Ia didiagnosis mengalami aritmia. Aguero tidak pernah bermain lagi setelah itu, sampai mengumumkan keputusannya pensiun pada 15 Desember 2021.