Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1. Kevin Cordon, kecemerlangan bintang jatuh
Pebulu tangkis tunggal putra Guatemala, Kevin Cordon, merintis Olimpiade Tokyo 2020 seperti bintang jatuh yang cemerlang dan misterius.
Pencapaian signifikan terakhir Cordon terjadi pada Kejuaraan Dunia 2011 ketika ia mengalahkan Chen Long (China). Namun, di Tokyo 2020, ia menampilkan keterampilan yang dianggap sebagai milik 10 pemain teratas dunia.
Dia tampil spektakuler, melawan lawan demi lawan dan membuat semua orang bertanya-tanya di mana dia selama ini.
2. Dongeng Greysia Polii
Perjalanan Olimpiade yang dimulai kurang positif dalam prestasi tertinggi selama sembilan tahun menjadi hal menggembirakan bagi Greysia Polii.
Greysia bersama Apriyani Rahayu,mencapai apa yang belum pernah dilakukan pasangan ganda putri Indonesia yaitu memenangkan medali emas Olimpiade.
Beberapa pemain dalam sejarah Olimpiade pasti telah melalui pembalikan nasib yang begitu dramatis.
Olimpiade London 2012 adalah saat Greysia dan Meiliana Jauhari didiskualifikasi karena tidak memberikan upaya terbaik mereka di lapangan.
Sembilan tahun sejak itu, dan dengan pasangan Olimpiade ketiganya Apriyani Rahayu, Tokyo 2020 menyaksikan duo Indonesia berdiri di atas podium.
3. Mimpi Buruk untuk pebulu tangkis Jepang
Kebangkitan Jepang yang stabil sebagai kekuatan bulu tangkis telah meningkatkan harapan di kalangan penggemar bulu tangkis akan penampilan dominan Jepang pada Olimpiade mereka di rumah sendiri.
Namun, satu demi satu pemain tuan rumah yang disukai tersingkir lebih awal, meninggalkan Jepang dengan hanya satu medali perunggu pada nomor ganda campuran.
Baca Juga: Daftar Kepala Kru MotoGP 2022, Termasuk Tim VR46 Milik Rossi