Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Tatap IBL 2022, Amartha Hangtuah Jakarta Hadir dengan Wajah Baru
Sebanyak 974 Grand Prix telah berlangsung sejak 1949 sehingga Rossi telah berpartisipasi dalam 44,2 persen dari seluruh GP.
Dia menyelesaikan musim ke-26 di urutan ke-18 secara keseluruhan setelah menyelesaikan musim ke-15 pada pandemi Covid-19.
Rossi tak perlu berpikir panjang saat ditanya soal gelar terpenting dalam kariernya.
"Ada tiga gelar juara yang ingin saya soroti. Saya pertama kali memikirkan tahun 2001 ketika saya memenangkan kejuaraan dunia dua tak 500cc terakhir," ucap Rossi.
"Saya harus menyebutkan tahun 2004 ketika saya menjadi juara dunia di kelas empat tak MotoGP pada tahun pertama saya bersama Yamaha. Setelah itu, 2008 masih menonjol karena saya sudah tua bahkan saat itu dan orang-orang mengatakan bahwa waktu saya sudah berakhir."
"Saya kalah pada musim 2006 dan 2007 dua kali berturut-turut, melawan Nicky Hayden dan Casey Stoner. Biasanya karier Anda berakhir pada saat Anda mendekati usia 30 tahun. Tetapi, saya mengganti merek ban untuk 2008, dari Michelin ke Bridgestone," tutur Rossi.
"Begitulah cara saya kembali ke puncak. Saya mengalahkan Lorenzo, Stoner, dan Pedrosa pada musim 2008," aku Rossi.
Baca Juga: Valentino Rossi Tak Bisa Lupakan Mantan Pembalap asal Jepang Ini