Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Valentino Rossi, tak perlu berpikir dua kali jika ingin menyebut tiga gelar juara dunia terpenting dalam kariernya.
Valentino Rossi telah pensiun dari dunia balap motor setelah 26 tahun menjadi pembalap. Tetapi, dia akan terus menjalankan timnya pada Kejuaraan Dunia Moto2 dan MotoGP dengan sponsor utama penyedia jasa keuangan Italia, Mooney.
Sekarang di Italia orang suka mendiskusikan apakah Valentino Rossi suatu hari nanti akan menguji Ducati Desmosedici dari pembalapnya Luca Marini atau Marco Bezzecchi.
Baca Juga: Presiden Serbia Geram Djokovic Terancam Batal Ikut Australia Open 2022
Gagasan apakah juara dunia sembilan kali itu bahkan mungkin bergabung dengan Ducati sebagai test driver telah dibahas.
Namun, Rossi tidak pernah mengomentarinya. Dia sekarang ingin memajukan karier balap mobilnya dan sebagai duta Yamaha dia mungkin akan tampil lebih kredibel setelah 16 tahun di Yamaha M1.
Pria asal Italia itu tidak menyembunyikan fakta bahwa selama liburan musim panas dia masih mempertimbangkan apakah dia tidak boleh mengendarai GP22 tim MotoGP Ducati pada 2022, yang kemudian ditugaskan ke saudaranya Luca Marini.
"Ini akan menjadi ide yang menarik untuk membalap di tim MotoGP saya sendiri. Tetapi, pada akhirnya saya memutuskan untuk tidak melakukannya karena alasan yang berbeda," kata Rossi dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Saya seharusnya mengubah merek. Itu akan menjadi proyek yang masuk akal jika saya dapat merencanakan lebih dari dua tahun atau lebih. Namun, bila hanya sekitar satu musim, risikonya lebih besar daripada potensi keuntungannya."
Pemenang GP 115 kali itu mengalami pasang surut dalam 26 tahun. Rossi kini telah menarik garis di bawah karierya yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai pembalap motor setelah 432 Grand Prix (GP).
Baca Juga: Tatap IBL 2022, Amartha Hangtuah Jakarta Hadir dengan Wajah Baru
Sebanyak 974 Grand Prix telah berlangsung sejak 1949 sehingga Rossi telah berpartisipasi dalam 44,2 persen dari seluruh GP.
Dia menyelesaikan musim ke-26 di urutan ke-18 secara keseluruhan setelah menyelesaikan musim ke-15 pada pandemi Covid-19.
Rossi tak perlu berpikir panjang saat ditanya soal gelar terpenting dalam kariernya.
"Ada tiga gelar juara yang ingin saya soroti. Saya pertama kali memikirkan tahun 2001 ketika saya memenangkan kejuaraan dunia dua tak 500cc terakhir," ucap Rossi.
"Saya harus menyebutkan tahun 2004 ketika saya menjadi juara dunia di kelas empat tak MotoGP pada tahun pertama saya bersama Yamaha. Setelah itu, 2008 masih menonjol karena saya sudah tua bahkan saat itu dan orang-orang mengatakan bahwa waktu saya sudah berakhir."
"Saya kalah pada musim 2006 dan 2007 dua kali berturut-turut, melawan Nicky Hayden dan Casey Stoner. Biasanya karier Anda berakhir pada saat Anda mendekati usia 30 tahun. Tetapi, saya mengganti merek ban untuk 2008, dari Michelin ke Bridgestone," tutur Rossi.
"Begitulah cara saya kembali ke puncak. Saya mengalahkan Lorenzo, Stoner, dan Pedrosa pada musim 2008," aku Rossi.
Baca Juga: Valentino Rossi Tak Bisa Lupakan Mantan Pembalap asal Jepang Ini