Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Permasalahan Pasukan Iwata kian pelik setelah Maverick Vinales membuat suasana padock memanas pada pertengahan musim.
“Ada masalah di pihak Maverick. Di Assen kami mencapai titik terendah ketika dia menyatakan keinginan untuk meninggalkan tim,” jelas Jarvis.
Padahal, pada seri GP Belanda di Sirkuit Assen kedua pembalap pabrikan Yamaha meraih podium tertinggi, Quartararo di posisi pertama kemudian diikuti Vinales.
“Apa yang terjadi setelah liburan musim panas mengejutkan kami, ia menyinggung kontroversi di GP Styria, yang mengakibatkan motor Vinales mogok sesaat sebelum start dimulai,” lanjutnya.
Baca Juga: Maverick Vinales Harapkan Suntikan Motivasi Lebih bareng Aprilia pada MotoGP 2022
Kebuntuan dalam mencari jalan keluar pun dialami dan membuat kontrak Maverick Vinales bersama Yamaha terpaksa putus di tengah jalan.
Posisi lowong tim pabrikan Yamaha yang ditinggalkan Vinales sempat diisi pembalap penguji, Cal Crutchlow di beberapa seri balapan.
Hingga Franco Morbidelli dipromosikan setelah melakukan operasi lutut kiri yang menyebabkan ia absen pada lima seri MotoGP.
“Namun Morbidelli juga tidak mampu mencapai targetnya. Musim ini Franco tidak sebaik yang kami dan dia harapkan,” ujarnya.
Baca Juga: Jangan Buat Maverick Vinales Berkata Buruk soal Yamaha