Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Eksklusif: Saddil Ramdani Beberkan Fakta Usai Tidak Dilepas Klub Malaysia ke Eropa dan Perasaannya Hancur

By Mochamad Hary Prasetya - Rabu, 12 Januari 2022 | 06:30 WIB
Saddil Ramdani saat melawan Kedah DA dalam laga pekan ke-13 Liga Super Malaysia di Stadion Likas, Sabtu (8/5/2021). (TWITTER.COM/MFL_MY)

BOLASPORT.COM - Keinginan pesepakbola Indonesia, Saddil Ramdani, untuk berkarier di Eropa batal terjadi musim ini.

Penyebabnya karena klub Saddil Ramdani asal Malaysia yakni Sabah FC tidak melepas pemain berposisi sayap itu ke Eropa.

Sabah FC dalam akun instagram resminya menyatakan tidak akan melepas Saddil Ramdani secara gratis ke klub asal Serbia, FK Novi Pazar.

Kontrak Saddil Ramdani bersama Sabah FC akan selesai pada Desember 2022.

Sebelumnya FK Novi Pazar mengirimkan email ke Sabah FC tertarik untuk mendatangkan Saddil Ramdani.

Dalam emailnya tersebut, klub papan atas Serbia itu meminta Saddil Ramdani dilepas secara gratis.

Baca Juga: Kunci Sukses Persipura Bungkam Persija Hingga Keluar dari Zona Degradasi

Ketertarikan FK Novi Pazar terhadap Saddil Ramdani disampaikan secara langsung oleh Dragan Radojic.

Dalam rekaman yang diterima BolaSport.com, pelatih FK Novi Pazar itu sudah melihat permainan Saddil Ramdani bersama Sabah FC.

Dragan Radojic menilai permainan Saddil Ramdani cocok dengan gaya bermain FK Novi Pazar

Baca Juga: UFC 270 - Ulasan Pelatih Khabib Nurmagomedov Tentang Duel Francis Ngannou vs Ciryl Gane

Ia pun berjanji akan selalu memainkan pemain berusia 22 tahun itu dalam pertandingan.

"Ya benar saya sudah memantau Saddil Ramdani selama enam bulan terakhir saat bermain di Sabah FC," ucap Dragan Radojic, Minggu (9/1/2022).

"Saya sangat membutuhkan pemain seperti Saddil Ramdani karena dia memiliki teknik yang sangat bagus dan cepat."

Baca Juga: Klub Serbia Tertarik Datangkan Saddil Ramdani dan Kirim Surat ke Sabah FC

"Saddil Ramdani akan kami mainkan dalam 11 pemain pertama," katanya menambahkan.

Keinginan Saddil Ramdani untuk menimba ilmu di Eropa pun tidak terlaksana musim ini karena tak dilepas oleh Sabah FC.

Secara eksklusif kepada BolaSport.com, pemain berusia 23 tahun itu menceritakan yang sebenarnya terjadi di balik gagalnya bermain di Eropa.

Baca Juga: FK Novi Pazar Bukan Cuma Sensasi Ingin Datangkan Saddil Ramdani, Kualitas Teknik Jadi Pertimbangan dan Janjikan Masuk Starting XI

Singkatnya, Saddil Ramdani mengatakan bahwa ada perjanjian dalam kontrak yang dimana Sabah FC harus melepasnya secara gratis apabila ia mendapatkan tawaran dari klub Eropa, Jepang, atau Korea Selatan.

Perjanjian itu disepakati sebelum Saddil Ramdani menekan tambahan durasi kontrak satu tahun lagi bersama Sabah FC.

Perlu diketahui, kontrak Saddil Ramdani bersama Sabah FC sebenarnya berakhir pada Desember 2021.

Baca Juga: Tidak Ada Biaya Transfer, Sabah FC Resmi Tolak Tawaran Klub Serbia untuk Saddil Ramdani

Namun pada Juni 2021, Sabah FC memperpanjang kontrak Saddil Ramdani dan keluarnya perjanjian itu yang rupanya tidak disepakati saat ini.

Berikut wawancara ekslusif lebih lengkap antara BolaSport.com dengan Saddil Ramdani

Sabah FC sudah memutuskan untuk tidak melepas Saddil Ramdani ke FK Novi Pazar, bagaimana tanggapan kamu?

Mungkin salah satu cita-cita saya bisa bermain di klub Eropa dan bisa dibilang musim ini gagal terwujud. Tadinya saya berharap bisa mendapatkan dukungan tapi ternyata tidak dan ada pandangan lain. Di sisi lain, uang memang dibutuhkan tapi saya sebagai pemain tidak melihat itu.

Saya mempunyai cita-cita bisa bermain ke Eropa, berapapun nilainya saya akan ambil. Saya tanda tangan kontrak satu tahun bersama Sabah FC yang saat itu dilatih coach Kurniawan Dwi Yulianto. Seiring berjalannya waktu tepatnya enam bulan kemudian, Sabah FC melakukan perpanjangan kontrak kepada saya.

Ketika mendapatkan tawaran itu, jujur saya ingin bertahan tapi saya sempat berpikir dan bertanya ke coach Kurniawan. Saya mau tahu bagaimana kejelasan kontrak saya di tahun 2022 karena saya ingin sekali bermain ke Eropa. Apalagi usia saya tahun ini 23 tahun dan mungkin agak susah lagi mendapatkan kesempatan di tahun depan yang usia saya sudah 24 tahun.

Saya tidak mau egois tapi kan saya sebagai pemain seharusnya bisa didukung untuk bermain di kompetisi lebih besar ke Eropa. Saya cuma mau bisa mengembangkan diri ke Eropa.

Lantas apa ada perjanjian antara Saddil Ramdani dengan Sabah FC?

Jadi perjanjian awalnya itu saya, coach Kurniawan Dwi Yulianto, dan Sabah FC telah sepakat. Sebelumnya Sabah FC menyerahkan kontrak tambahan dan kami baca semuanya. Setelah berkomunikasi dengan coach Kurniawan, saya ingin menambahkan kata-kata di kontrak tersebut bahwa apabila ada tim Eropa, Jepang, dan Korea Selatan, Sabah FC mau melepas saya secara gratis.

Pihak Sabah FC sendiri yang setuju dengan kesepakatan itu. Ada buktinya di saya, coach Kurniawan, dan manajer Sabah FC. Pihak Sabah FC sendiri yang bilang akan melepas saya secara gratis. Tapi sekarang ternyata terbalik dan Sabah FC meminta uang transfer ya mungkin karena itu sikap profesional.

Maksud saya di sini itu begini, di saat ada pemain yang dijanjikan sesuai kesepakatan dan ternyata tercapai sesuai keinginan pemain eh tapi tidak diizinkan ya sama saja. Malah perjanjian kemarin itu seakan-akan salah dalam kontrak.

Terus bagaimana, kamu akan tetap profesional bersama Sabah FC?

Saya pemain yang selalu menghargai kontrak. Saya akan tetap bekerja secara profesional sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Sabah FC. Saya harus lebih bekerja keras dan menyelesaikan target yang diminta oleh Sabah FC.

Saya tidak tahu apakah tahun depan di usia saya yang sudah 24 tahun bisa dapat tawaran dari Eropa atau tidak. Tapi saya selalu berdoa agar diberikan panjang umur dan mendapatkan rezeki itu lagi.

Saya mungkin agak drop tapi saya berusaha untuk kuatkan diri dan berharap kesempatan pasti datang lagi. Pesan saya seharusnya jangan ada janji dalam kontrak, bahkan mereka mengiyakan. Tapi saya ikhlas dan akan menjalani apa yang harus saya jalankan.

Kalau Sabah FC tiba-tiba izinkan kamu ke klub Eropa bagaimana?

Ya kalau Sabah FC mengikhlaskan saya ke Eropa tentu saya sangat bersyukur. Tapi kalau Sabah FC tidak melepas saya, saya akan tetap bekerja keras, profesional, dan bekerja seperti biasa.

Padahal dalam perjanjian kemarin, saya kan meminta kalimat tambahan dalam kontrak dan rupanya tidak ditulis, ya kalau seperti ini siapa yang mau disalahkan. Saya ikuti alurnya saja.

Saya fokus dalam kontrak saya saja. Terima kasih masyarakat Indonesia sudah peduli dengan saya dan semoga ada harapan dan rezeki di depan.

Kontrak kamu sampai kapan bersama Sabah FC?

Sampai Desember 2022.

Agen kamu yang bernama Alex itu akan bantu kamu ke klub Eropa tahun depan?

Saya tidak tahu, pasti akan berubah lagi ya. Sekarang ini saya sudah tidak mau percaya janji lagi. Pada dasarnya ribet. Saya tahun depan sudah 24 tahun dan saya juga akan memikirkan keluarga saya.

Mungkin harapan dan kesempatan ke sana masih ada tapi ya sudahlah saya tidak mau memikirkan dahulu.

Kamu kecewa batal ke Eropa?

Mungkin setiap manusia pasti ada rasa kecewa tapi mau sampai kapan kita kecewa dengan hal-hal seperti itu. Mungkin di usia saya ke depan, saya bisa jauh lebih baik lagi dan masih ada kesempatan buat bermain ke Eropa.

Kamu mau kalau gaji kecil di Eropa?

Saya didatangkan ke Sabah FC tidak menanyakan gaji berapa, saya ikut saja. Saya paling hanya bertanya apakah saya akan mendapatkan jam terbang di sini, kalau iya tentu saja itu sangat bagus.

Saya lebih baik mendapatkan menit bermain karena saya membawa nama-nama orang terdekat saya dan Indonesia. Untuk saat ini saya ingin menampilkan yang terbaik, untuk soal gaji saya tidak kejar itu.

Setelah coach Kurniawan tidak melatih di Sabah FC, bagaimana tanggapan kamu?

Saya bekerja dengan siapapun pelatihnya. Saya tetap profesional dengan apa yang sudah ditentukan. Saya tidak ada rasa kecewa ketika coach Kurniawan dilepas Sabah FC.

Bagi saya, coach Kurniawan merupakan seorang yang sangat baik. Kedekatan saya dengan dia seperti anak bersama bapak. Coach Kurniawan selalu mengajarkan hal-hal baik ke saya dan saya selalu nurut kepadanya.

Saya besar dari seorang ibu dan kurang kasih sayang dari seorang bapak. Ketika bertemu coach Kurniawan, saya merasa enak untuk diajak bicara.

Terima kasih Saddil Ramdani atas waktunya, semoga impian kamu bermain di Eropa bisa terwujud?

Aaamin, terima kasih BolaSport.com atas dukungannya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P