Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Terhitung hari ini saya harus menerima keputusan (bahwa kontrak saya) hanya sampai di sini," kata Chafidz di Instagram pada Senin (24/1/2022).
"Saya harus undur diri (dari pelatnas). Sebagai seorang muslim saya hanya bisa bersabar dan menerima semua ini."
"Saya hanya ingin berterima kasih kepada bro Eng Hian, mas Ari, Greys, Apri, Ribka, Fadia, dan semua pemain ganda putra dan ganda putri atas kepercayaan dan kebersamaan yang diberikan kepada saya selama ini."
"Semoga semakin sukses semuanya dan semoga kita bisa bertemu lagi entah di mana nanti."
Baca Juga: Baru Saja Antar Greysia/Apriyani Juara Olimpiade, Asisten Pelatih Ganda Putri Dilepas PBSI
Keluarnya partner akrab kepala pelatih Eng Hian tersebut tidak diduga.
Sebab, Chafidz dilepas hanya beberapa bulan setelah ganda putri Indonesia mencatat prestasi tertinggi dari Olimpiade melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Greysia/Apriyani tahun lalu menjadi ganda putri Indonesia pertama yang memenangi medali Olimpiade.
Satu-satunya medali emas Indonesia dari Olimpiade Tokyo pun disumbangkan pasangan peringkat enam dunia tersebut.
Baca Juga: Di Tengah Isu Praveen/Melati, Ketua PBSI Minta Promosi-Degradasi Pelatnas Jangan Jadi Kontroversi
Pada awal tahun Greysia/Apriyani juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang meraih gelar pada leg Asia dari Thailand Open I.
Chafidz sudah menjadi bagian tim pelatih di pelatnas pada 2003. Sempat hijrah ke Singapura, pria yang awalnya menangani ganda putra itu kembali ke Cipayung pada 2012.
Sejumlah pasangan tangguh lahir dari pengamatan pria yang menimba ilmu secara langsung dari legenda bulu tangkis, Christian Hadinata, itu.
Selain Greysia/Apriyani, Chafidz menjadi otak di balik terbentuknya pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Baca Juga: PBSI Resmikan Pelatnas Wilayah Barat di Medan