Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Arema FC tampil tak secantik lawan-lawannya di Liga 1 musim ini, namun pilihan itu sejauh ini berbuah manis dengan jadi pemuncak klasemen sementara.
Kemenangan Arema FC atas Persipura Jayapura memperpanjang rekor tidak terkalahkan tim berjuluk Singo Edan jadi 17 pertandingan beruntun.
Arema FC berhasil mengamankan 3 poin melalui gol tunggal Carlos Fortes melalui tendangan bebas cantik dari jarak 25 meter.
Kemenangan tersebut membuat Arema FC menggeser Bhayangkara FC dari puncak klasemen sementara Liga 1 musim ini dengan catatan 44 poin.
Hasil semalam juga menambah rekor clean sheet Arema musim ini yaitu 12 kali, terbanyak diantara semua tim Liga 1 musim ini.
Catatan tersebut tidaklah jatuh dari langit, Arema FC membangun identitas tim ini jadi tim yang lebih pragmatis dan fokus pada hasil akhir.
Baca Juga: BREAKING NEWS - 9 Pemain Persib Bandung Positif COVID-19 dan Absen Lawan Persikabo
Identitas itu yang membuat Arema FC jadi tim yang menempatkan kerapatan lini pertahanan sebagai prioritas pertama.
Kerapatan di lini pertahanan itu juga harus berbuah konsekuensi, Arema FC tampil tidak menyenangkan mata para penonton Liga 1 musim ini.
Meski begitu, mereka juga selalu punya alternatif (terutama di lini depan) untuk menghasilkan gol di saat-saat yang dibutuhkan.
Baca Juga: Aji Santoso Nilai PSS Sleman Lebih Berbahaya Setelah Ada Putu Gede
Tiga contoh terakhir yaitu saat dua gol indah Carlos Fortes lawan Persija dan Persipura, serta gol jarak jauh Rizki Dwi Febrianto saat melawan Bhayangkara FC yang jadi gol tunggal kemenangan di tiga laga tersebut.
Ketajaman Carlos Fortes di depan gawang jadi solusi saat Arema FC memilih untuk tampil pragmatis.
11 gol Fortes jadi bukti bahwa ia selalu bisa diandalkan jadi sumber gol Arema FC musim ini.
Baca Juga: Cerita Unik Pencetak Gol Persija saat Lawan Persita, Kaget karena Didatangi Bola
Saat tidak diperkuat pemain asingnya lawan PSIS Semarang, Arema FC berhasil mengamankan 1 poin tanpa kebobolan, meski terus-menerus digempur lawan dari semua arah.
Tak hanya itu, saat mereka masih tidak bisa dibela pemainnya yang tampil untuk Timnas Indonesia (Rizky Dwi, Kushedya Yudo, dan Dedik), Arema FC tetap mampu mengamankan hasil positif.
Sang pelatih, Eduardo Almeida mengakui pilihan untuk tampil pragmatis murni untuk mengamankan tiga poin di setiap laga yang mereka lewati di Liga 1 musim ini.
Baca Juga: Tetap di Jalur Juara Liga 1, Persib Bandung Siap Tumbangkan Tira Persikabo
“Mereka membutuhkan poin untuk tetap berada di posisi aman, sehingga mereka berjuang mati-matian untuk mendapatkan tiga poin. Tapi, di sisi lain, kami juga ingin mendapatkan tiga poin untuk bisa berada di puncak klasemen,” ujar Eduardo Almedia dikutip dari Kompas.com.
“Jadi terkadang seperti itu dalam sepak bola. Terkadang permainan tidak bisa berjalan cantik tanpa karakter, attitude, dan segala macamnya.“
“Tapi saya ucapkan selamat kepada pemain saya karena mereka sudah melakukan apa yang kami inginkan dan mendapatkan tiga poin. Inilah yang paling penting dalam kompetisi sepak bola,” katanya lagi.
Baca Juga: Komentar Eduardo Almeida setelah Arema FC Kembali ke Puncak Klasemen Liga 1
Sang pelatih asal Portugal pun menekankan bahwa sebuah tim bertanding untuk mematikan potensi lawan mereka untuk mencetak gol.
Eduardo Almeida pun tak ragu-ragu untuk mengakui identitas permainannya yang sangat reaktif dihadapan wartawan di konferensi pers pasca-pertandingan.
“Terpenting bagi kami bukan bagaimana mengendalikan permainan mereka,“ ujar Eduardo dikutip dari Kompas.com
“Selain itu, kami jadi banyak peluang melakukan counter attack karena kami lebih banyak waktu di belakang," lanjut Eduardo.
"Dan kami juga tidak bermain sendiri karena ini adalah sebuah tim. Jadi kami menyesuaikan permainan lawan dan melakukan apa yang butuh kami lakukan untuk memenangkan pertandingan,” pungkas Eduardo Almedia.