Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya pribadi, kalau bisa, ingin kompetisi berjalan panas sampai akhir."
"Akan tetapi, saya tidak ingin ada keraguan yang muncul sesudahnya, ketika sang runner-up tak mau berbicara lagi."
Ezpeleta sudah kenyang dengan situasi tidak mengenakkan yang pernah dihadapi sebelumnya.
Pria asal Barcelona itu secara khusus menyebut kontroversi pada 2015 yang melibatkan Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Kawan Jadi Lawan, Bibit Perseteruan Rossi dan Marquez Sudah Muncul Jauh Sebelum Sepang Clash
Perseteruan Rossi dengan Marquez yang memuncak dengan "Sepang Clash" membuat kesukesan Lorenzo diperdebatkan.
Seperti halnya Hamilton, Rossi juga kalah secara tragis dalam upaya mengejar gelar kedelapan di kelas premier.
Memimpin klasemen sampai seri terakhir, Rossi tak bisa berbuat banyak setelah aksi mengadang Marquez membuatnya start dari posisi buncit pada balapan terakhir.
Padahal kejuaraan awalnya berlangsung seru dengan persaingan sengit antara ketiga pembalap tersebut.
Baca Juga: 'Tunggu Saja, Kebenaran di Balik Sepang Clash Bakal Terungkap'
"Saya jelas tidak menginginkannya," sambung Ezpeleta.
"Sama seperti saya tidak menginginkan, meski semua orang sangat senang dengan dampaknya terhadap media, kekacauan pada 2015 antara Rossi dan Marquez."
"Saya tidak menginginkan hal-hal tersebut," pungkasnya.
Baca Juga: Jorge Lorenzo: Marc Marquez Memang Tak Sudi Valentino Rossi Juarai MotoGP 2015