Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penulis juga punya kenalan yang sedang berkuliah di Jepang yangbercerita bahwa ia jauh-jauh pergi dari kampusnya ke Ajinomoto Stadium, markas Tokyo Verdy, untuk berburu jersey Pratama Arhan.
Baca Juga: Juergen Klopp: Liverpool Tidak Usah Congkak, Lolos ke Perempat Final Saja Belum Pasti
Ternyata setelah sampai toko resmi klub, jersey Tokyo Verdy tersebut sudah habis dan harus menunggu beberapa hari lagi untuk dijual.
Berdasarkan informasi, satu jersey lengkap dengan nama Pratama Arhan berharga 2,5 juta rupiah belum termasuk ongkos kirim.
Di kompetisi Liga Indonesia sejak tahun 2000-an, pemain Jepang merupakan komoditas panas yang diburu klub-klub selain negara-negara Amerika Latin dan Afrika.
Musim ini saja, ada Taisei Marukawa, Kei Hiroshe, Renshi Yamaguchi, Takuya Matsunaga, dan Shori Murata yang direkrut oleh klub-klub Indonesia.
Baca Juga: Piala AFF U-23 2022 - Lewat Tendangan Geledek, Kamboja Pecundangi Filipina dan Raih Nilai Sempurna
Belum lagi dulu ada nama-nama pemain seperti Taka Uchida, Kenji Adachihara, Shohei Matsunaga, Satoshi Otomo, Tomoyuki Sakai, dan sebagainya.
Para pemain Jepang sudah membuktikan bahwa mereka tidak datang hanya karena diuntungkan regulasi Liga Indonesia yang menyediakan slot khusus Asia.
Kualitas dan determinasi mereka di lapangan membuat klub-klub jatuh hati pada para pemain Jepang.
Hal ini berbeda dengan transfer Asnawi Mangkualam ke Ansan Greeners, yang kedatangannya di Korea Selatan tidak memicu perbincangan sepanas Pratama Arhan ke Jepang,
Selain karena faktor klub yang tidak sekondang Tokyo Verdy, Korsel memang jarang menghasilkan "drama Korea" bernuansa sepak bola atau sajian siaran Liga Korea Selatan di Indonesia yang dekat dengan ingatan kolektif pencinta sepak bola di Indonesia.
Baca Juga: Diego Maradona Sudah Beri Saran ke Florentino Perez, Real Madrid Harusnya Rekrut Mbappe Sejak 2017
Satu-satunya momen di mana televisi Indonesia menyiarkan siaran sepak bola dari stadion-stadion di Korea Selatan mungkin di ajang Piala Dunia 2002 saat Korsel dan Jepang jadi tuan rumah.
Semoga kehadiran Pratama Arhan benar-benar jadi sosok Tsubasa Ozora atau Kazuyoshi Miura bagi pesepak bola Indonesia masa kini untuk berani tampil di luar negeri.