Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kala itu, Yudo masih menjadi bagian dari skuad PSS Sleman.
Ia pun sedih ketika kejadian onar tersebut tidak terhindarkan.
Baca Juga: Komentar Gading Marten Pasca Persik Kediri Dikalahkan Persija Jakarta
Pemain kelahiran Malang, Jawa Timur tersebut, tak kuat hati melihat ada korban yang berjatuhan akibat kericuhan itu.
"Kalau yang sedih waktu (di) Sleman, waktu PSS Sleman lawan Arema FC, pembukaan Liga 1 (2019) yang ricuh itu," kata Yudo.
"Yang Sleman menang tapi ricuh suporternya, itu yang bikin saya sedih."
"Soalnya saya asli orang Malang, terus lihat korban banyak orang Malang, banyak orang Sleman juga," sambung pemain timnas Indonesia itu.
Menurut Yudo, sepak bola bukan untuk memecah belah antar pihak.
Melainkan sebagai alat pemersatu.