Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kala itu, The Foxes merusak tatanan papan atas Liga Inggris dan keluar sebagai juara Liga Inggris di akhir musim.
Padahal, tidak ada nama-nama tenar dalam skuad asuhan Claudio Ranieri saat itu.
Namun, Leicester City mampu mengalahkan Manchester City, Liverpool, Manchester United, dan Chelsea dalam perburuan trofi Liga Inggris.
Bahkan, Vardy mencetak 24 gol dan 8 assist dari 36 laga Liga Inggris untuk Leicester City pada musim 2015-2016.
Padahal, empat tahun sebelumnya, Vardy didatangkan dari klub non-liga, Fleetwood Town, dengan harga 1 juta poundsterling atau sekitar Rp 19,6 miliar.
Baca Juga: Bikin Dongeng Baru di Piala FA, Hollywood Siap Filmkan Jamie Vardy dan Leicester City
"Mungkin tidak akan pernah ada transfer yang lebih bagus dibandingkan Vardy dari Fleetwood Town ke Leicester, tidak hanya di era Premier League, tetapi dalam sejarah sepak bola," ucap Carragher.
"Saya selalu enggan untuk secara definitif menyatakan siapa pun atau apa pun adalah 'yang terbaik yang pernah ada'. Hal itu hanya masalah pendapat."
"Akan tetapi, jika Anda menyusun daftar pemain terbesar, paling berpengaruh, dan menilainya berdasarkan nilai uang, maka siapa yang bisa mengalahkan Vardy?"
"Kita bisa membicarakan banyak transfer yang mengubah jalannya sejarah Premier League, seperti Eric Cantona bergabung dengan Manchester United, Dennis Bergkamp ke Arsenal, Yaya Toure atau David Silva pindah ke Manchester City, atau Virgil van Dijk bergabung dengan Liverpool."
"Mereka mapan, pemain internasional, dan nama-nama tenar yang menuju ke klub yang sudah membangun tim menuju gelar."
"Kisah Vardy berdiri sendiri karena dia bergabung dengan Leicester seharga 1 juta pounds langsung dari klub sepak bola non-liga dan bertentangan dengan harapan."
"Setiap kali kisah sepak bola Inggris diceritakan kepada generasi mendatang, mereka akan membicarakan Leicester sebelum dan sesudah kedatangan Vardy," tutur Carragher melanjutkan.