Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Pembunuh Raksasa Serie A, Sassuolo Bongkar Rahasia Tumbangkan Juventus, Milan, dan Inter

By Rebiyyah Salasah - Senin, 21 Februari 2022 | 18:00 WIB
Pelatih Sassuolo, Alessio Dionisi, membeberkan rahasia timnya berhasil jadi pembunuh raksasa Serie A seperti Juventus, AC Milan, dan Inter Milan. (TWITTER.COM/SASSUOLO)

BOLASPORT.COM - Pelatih Sassuolo, Alessio Dionisi, membeberkan rahasia timnya berhasil jadi pembunuh raksasa Serie A seperti Juventus, AC Milan, dan Inter Milan

Sassuolo berhasil menegaskan diri sebagai spesialis pembunuh tim-tim raksasa Serie A seperti Juventus, AC Milan, dan Inter Milan pada musim 2021-2022. 

Menurut laman Football Italia yang dikutip BolaSport.com, Sassuolo merupakan tim Serie A pertama sejak 1955-1956 yang mampu meraih kemenangan di markas tiga raksasa tersebut dalam semusim. 

Juventus merupakan korban pertama Sassuolo saat keduanya berlaga pada pekan ke-10 Liga Italia di Stadion Allianz, 27 Oktober 2021. 

Dalam pertandingan itu, Sassuolo berhasil menumbangkan Juventus dengan skor 2-1. 

Baca Juga: Hasil Liga Italia - Inter Milan Dipermalukan Tim Papan Tengah di Rumah

Hanya berselang satu bulan, klub berjulukan I Neroverdi berhasil menaklukkan tim raksasa Serie A lainnya, AC Milan

Bermain di San Siro pada pekan ke-14 Liga Italia, 28 November 2021, pasukan Alessio Dionisi mempermalukan I Rossoneri dengan skor 3-1. 

Terbaru, Sassuolo mengalahkan rival sekota AC Milan, Inter Milan, dalam laga pekan ke-25 Liga Italia

Sassuolo menekuk Inter Milan dua gol tanpa balas di Giuseppe Meazza, Minggu (20/2/2022) atau Senin dini hari WIB. 

Keunggulan Sassuolo atas Inter itu tercipta berkat para pemain mudanya, Giacomo Raspadori (22 tahun) dan Gianluca Scamacca (23).

Baca Juga: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Italia - Darah Muda Bikin Inter Milan Gagal Naik Takhta

Giacomo Raspadori membobol gawang Inter pada menit ke-8, sedangkan Gianluca Scamacca mencetak gol saat laga berjalan 26 menit.

Berkat kemenangan atas Inter itu, Sassuolo naik satu setrip ke peringkat ke-11 klasemen dengan raihan 33 poin.

Kemenangan itu juga membuat Sassuolo menggagalkan misi I Nerazzurri untuk menggulingkan AC Milan dari puncak klasemen. 

Pasukan Simone Inzaghi menempati tangga kedua dengan 54 poin dari 25 laga, tertinggal dua angka dari rival sekota dengan tabungan satu pertandingan. 

TWITTER.COM/SERBIOOOOO
Selebrasi Gianluca Scamacca di laga AC Milan Vs Sassuolo di San Siro dalam giornata ke-14 Liga Italia, Minggu (28/11/2021).

Baca Juga: Kalah dari Sassuolo, Sandro Tonali: AC Milan Alami Hari Buruk

Lantas, apa rahasia Sassuolo bisa menumbangkan tim-tim raksasa Serie A?

Alessio Dionisi sebagai pelatih Sassuolo mengaku bahwa timnya menyadari Inter baru saja melewati momen sulit usai kalah 0-2 dari Liverpool dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2021-2022. 

Momen itu dimanfaatkan Sassuolo untuk berani mengambil risiko bermain menyerang melawan Inter. 

"Rencana kami adalah datang dan menyerang mereka," kata Dionisi kepada DAZN, dikutip BolaSport.com dari Football Italia. 

"Kami berhasil menekan mereka untuk waktu yang lama, kami menciptakan banyak peluang dan juga membuka peluang di sisi lain."

Baca Juga: Inter Milan Gagal Salip AC Milan di Klasemen Liga Italia, Simone Inzaghi: Saya Sangat Marah

"Inilah yang ingin kami lakukan dan kami mendapatkan hasilnya atas sikap itu," tuturnya lagi. 

Permainan menyerang juga diterapksan Sassuolo saat bertemu raksasa Serie A lainnya. 

Selain itu, Dionisi juga mengaku bahwa skuad asuhannya tak pernah gentar saat menghadapi tim-tim besar yang secara materi pemain maupun tradisi berada di atas mereka. 

"Kami memiliki kualitas dan karakteristik, jadi kami harus memanfaatkannya sebaik mungkin dan tidak dapat diprediksi," ujar Dionisi. 

"Kami selalu ingin bertarung dengan level yang sama, bahkan dengan tim yang lebih tangguh dari kami."

"Kami menghormati lawan, dan hari ini kami mengubah sistem selama pertandingan untuk memudahkan penyerang kami melakukan serangan."

"Sebab, saya tidak terlalu suka ketika mereka dipaksa untuk kembali dan bertahan," tutur juru taktik 41 tahun ini mengakhiri. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P