Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengapa Para Striker Liga Inggris Terbilang Tumpul untuk Musim Ini ?

By arizalmuhammad45 - Sabtu, 5 Maret 2022 | 23:25 WIB
Ekspresi kekecewaan Cristiano Ronaldo usai Mancheste United ditahan imbang Watford 0-0. (TWITTER.COM/UTDEXCLUSIVE)

BOLASPORT - Terdapat alasan serius di balik penurunan performa para striker di Liga Inggris yang terbilang tumpul untuk musim 2021-2022.

Liga Inggris dikenal sebagai salah satu liga terbaik di dunia saat ini dengan gaya bermain dan tempat berkumpulnya para pemain terbaik dunia di dalamnya.

Namun, di balik keindahan tersebut, Liga Inggris memiliki satu catatan minor terutama untuk para pemain penyerang tengah.

Para penyerang tengah atau penyerang murni yang dimiliki oleh klub-klub papan atas Liga Inggris saat ini dianggap tidak setajam dulu seperti masa kejayaan awal-awal Premier League di era awal milenium 2000.

Dalam tiga musim terakhir Sepatu Emas telah diberikan kepada pemain yang mencetak 22 atau 23 gol.

Pada tujuh musim sebelumnya setidaknya terdapat satu pemain yang mencetak lebih dari 25 gol dan tiga kali lebih dari 30 gol.

Baca Juga: Ditanya soal Kans Jadi Pelatih Permanen Man United, Begini Jawaban Ralf Rangnick

 

Dinukil BolaSport.com dari Goal Internasional, pergeseran lini serang tim-tim di Liga Inggris kini mengarah ke sektor penyerang sayap pada musim 2021-2022.

Itu terlihat dari tiga teratas topscorer sementara Liga Inggris yang ditempati tiga penyerang LiverpoolMohamed Salah, Sadio Mane, dan Diogo Jota.

Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Diogo Jota berhasil mengungguli nama-nama tenar bomber Premier League seperti Romelu Lukaku (Chelsea), Harry Kane (Tottenham Hotspur), dan Cristiano Ronaldo (Manchester United).

Rata-rata 2,77 gol per pertandingan di seluruh divisi di Negeri Elizabeth II sedikit lebih tinggi dari rata-rata 10 tahun lalu yaitu 2,70 gol per pertandingan, itupun kebanyakan berasal dari winger.

Baca Juga: Mau Ikut Perang, Oleksandr Zinchenko Masih Syok dengan Invasi Rusia ke Ukraina

Pergeseran peran yang berbeda tentang peran striker dalam permainan modern dan perubahan pola permainan di papan atas klasemen Liga Inggris membuatnya lebih bersifat taktis.

Nyaris seluruh The Big Six di Liga Inggris, kecuali Liverpool mengalami hal tersebut mulai dari Manchester City, Chelsea, Arsenal, dan Manchester United.

TWITTER.COM/90MIN_FOOTBALL
Striker Chelsea, Romelu Lukaku, merayakan gol dalam laga Liga Inggris kontra Brighton and Hove Albion di Stadion Stamford Bridge, Rabu (29/12/2021).

Manchester City menjadi salah satu bukti nyata dengan ketiadaan striker murni meski memiliki Gabriel Jesus, berada di jalur untuk mencetak 90 gol di liga domestik musim ini.

Namun, Manchester City mengandalkan sosok Raheem Sterling yang sukses mencetak dua digit di Liga Inggris, itu pun hanya 10 gol dan posisi aslinya sebagai winger.

Baca Juga: Jelang Debut di Derby Manchester, Jack Grealish: Ini adalah Pertandingan Besar

Masa kejayaan Man City dengan kehadiran sosok penyerang murni dirasakan saat masih diperkuat oleh Sergio Aguero yang berhasil mendulang 184 gol di Premier League selama satu dekade bernaung di Etihad Stadium.

Di kubu Chelsea, klub asal London tersebut membuat penandatanganan spektakuler pada musim panas 2021 dengan mendaratkan Romelu Lukaku dari Inter Milan yang menelan biaya nyaris 100 juta pounds.

Namun, penampilan Romelu Lukaku jauh dari harapan lantaran dianggap tidak cocok bermain di bawah arahan Thomas Tuchel mengingat dirinya sebelumnya bermain dalam skema dua striker di Inter Milan, berduet dengan Lautaro Martinez.

Sejauh ini Lukaku hanya sanggup membukukan 5 gol dari 17 penampilannya di Liga Inggris, berposisi sebagai target man tunggal dalam skema 3-4-2-1 andalan Tuchel.

Baca Juga: Mikel Arteta Sebut Arsenal Pemberani karena Tidak Cari Pengganti Aubameyang

Tanpa Lukaku, Chelsea tidak punya pencetak gol yang bisa diandalkan mengingat Kai Havertz lebih diplot sebagai penyerang bayangan, sementara Timo Werner diketahui sangat buruk dalam penyelesaian akhir.

Pencetak gol terbanyak The Blues di Liga Inggris saat ini adalah seorang gelandang serang dalam diri Mason Mount yang berhasil menggelontorkan tujuh gol.

Dari tim The Big Six lainnya, Manchester United telah bermasalah dalam kreativitas serangan yang membuat mereka rata-rata mencetak 1,63 gol per pertandingan.

Dilansir BolaSport.com dari Goal Internasional, jumlah tersebut menempatkan Manchester United di daftar tim dengan penyelesaian yang buruk dalam lima tahun belakangan di Liga Inggris.

Baca Juga: Hijrah dari Eropa, Kompatriot Lionel Messi Malah Jadi Pemain Toxic di MLS

Permasalahan dianggap ada dalam diri Cristiano Ronaldo yang tidak cocok dalam skema permainan Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick.

Ronaldo tidak melakukan cukup banyak penguasaan bola ketika timnya melakukan penguasaan bola dia kurang berperan lebih untuk bermain di Liga Inggris.

TWITTER.COM/TRANSFERCHANGER
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane, menjadi bidikan utama Manchester City pada musim panas 2021.

Faktor usia dan gaya bermainnya yang lebih menunggu bola dianggap sudah tidak cocok untuk membela Man United saat ini yang didominasi oleh pemain muda.

Musim ini, Ronaldo tercatat baru mengumpulkan pundi-pundi gol sebanyak sembilan butir dari 23 penampilannya di Liga Inggris.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Bukan Tuhan, Wajar Kalau Kadang Tidak Bisa Mencetak Gol

Sementara itu, Arsenal kehilangan striker utama mereka, Pierre-Emerick Aubayemang pada bulan Januari lalu.

Pierre-Emerick Aubameyang dilepas secara gratis menyusul tindakan indisplinernya.

Ditinggal Aubameyang, Arsenal justru berhasil menemukan performa terbaik dari Bukayo Saka dan Emile Smith Rowe yang berposisi sebagai gelandang.

Keduanya saling berurutan sebagai topscorer Arsenal dengan Emile Smith Rowe mengumpulkan sembilan gol dan Bukayo Saka mengoleksi tujuh gol di Liga Inggris.

Baca Juga: Asisten Pelatih: Inter Milan Butuh Penyegaran Setelah Dilanda Kelelahan

Sementara itu, Tottenham Hotspur bermasalah dengan Harry Kane di awal musim.

Ketertarikan Man City terhadap Harry Kane membuat penyerang nomor 10 Tottenham Hotspur tersebut gamang dan mandul di awal musim.

TWITTER.COM/_STATS24
Pep Guardiola dan Raheem Sterling dalam satu laga Manchester City di Liga Inggris 2021-2022.

Kane mandul di enam pertandingan awal Liga Inggris musim ini dan hanya menorehkan empat gol pada paruh pertama musim.

Striker timnas Inggris tersebut lantas kembali menemukan bentuk terbaiknya di paruh kedua musim saat Tottenham diasuh oleh Antonio Conte.

Baca Juga: Bernardo Silva Ingin Pergi dari Manchester City karena Alasan Ini

Pundi-pundi golnya kini menyentuh delapan gol di Liga Inggris dan terbilang masih sangat jauh dari harapan mengingat musim lalu Kane sukses mendulang 23 gol dari 35 penampilan di Premier League.

Adapun topscorer Tottenham di Liga Inggris saat ini adalah Son Heung-min yang berhasil mencetak 10 gol dan berposisi asli sebagai winger kiri.

Hal ini tentunya menjadi sebuah keanehan bagi liga sekelas Liga Inggris yang mana menjadi liga terbaik di dunia saat ini.

Para penyerang dari lima liga top Eropa lainnya seperti Kylian Mbappe, Haaland, Karim Benzema, Robert Lewandowski, dan Dusan Vlahovic begitu berjaya di liga masing-masing.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P