Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kompatriotnya, Hendra juga tak kalah senang dengan keberhasilan ini.
"Senang rasanya bisa menang dan merebut tiket ke final untuk menciptakan all Indonesian finals. Saya pun merasa puas dan plong rasanya bisa menang," aku Hendra.
Dalam pertandingan tersebut, Ahsan sebenarnya belum fit seratus persen. Cedera betis kirinya belum pulih benar. Cuma memang kondisinya lebih mendingan dibanding hari sebelumnya.
"Cedera saya sebenarnya masih terasa sakit, tetapi sudah lebih baik dibanding kemarin. Di gim kedua, kami bermain terlalu lambat terutama saya karena cukup merasakan sakit. Pada gim ketiga, saya hanya fokus saja di pertandingan dan tidak memikirkan soal rasa sakit," tutur Ahsan.
"Dari awal kami sudah memegang kendali permainan dengan menyerang lebih dulu. Apalagi menang angin sehingga lebih enak untuk menyerang. Pada gim kedua, pengembalian kami banyak yang nanggung dan terserang terus."
"Tetapi, pada gim ketiga pola permainan kami kembali seperti gim pertama. Langsung menyerang dan berjuang untuk tidak mau kalah saja," ujar Hendra.
Baca Juga: Moto3 Indonesia 2022 - Ada Harapan Mario Aji Bisa Podium
Sang pelatih, Herry Iman Pierngadi pun tidak kalah bangga dengan perjuangan anak didiknya tersebut.
Di tengah kondisi Ahsan yang tidak prima, pasangan juara All England 2014 dan 2019 itu tetap berjuang keras agar bisa memenangi pertandingan dan merebut tiket ke final untuk menciptakan sejarah terjadinya final sesama wakil Indonesia pada All England.
“Luar biasa, walau kondisi tidak prima, Ahsan/Hendra bisa memanfaatkan segala pengalaman mereka, mental juaranya, dan fighting spiritnya di tengah lapangan," ucap Herry.