Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan hanya saat sesi kualifikasi saja, Espargaro juga kesulitan saat turun balapan. Pasalnya trek dalam keadaan basah usai hujan deras sebelum balapan dimulai.
Dia menyebut banyak hal yang membuatnya kesulitan bisa menyodok ke depan karena masalah ban yang diberikan dan kondisi lintasan yang kotor.
"Ini adalah balapan untuk bisa bertahan. Seluruh akhir pekan ini adalah tentang bertahan," kata Espargaro, dikutip BolaSport.com dari Marca.com.
"Kami datang ke sini dengan membawa hasil-hasil tes yang produktif dan kemudian hal-hal di luar kendali kami telah mengubah situasi."
Baca Juga: Animo Besar MotoGP Indonesia, Daya Tarik Pembalap Moto2 Sampai Saingi Achmad Albar
"Selama awal balapan, kaca depan saya benar-benar kotor dengan debu lintasan dari pembalap lain."
"Ketika saya di belakang Pecco (Francesco Bagnaia/Ducati Lenovo Team), saya dapat melihat lampu merahnya, tetapi ketika melewatinya, saya sendirian dan sangat sulit mengendarai motor dengan baik."
"Saya menyentuh tepi lintasan karena saya tidak bisa melihat dengan benar dan saya melakukan penyelamatan yang hebat."
Meski gagal bersaing di depan, Espargaro masih bersyukur bisa finis di zona poin. Dia bertekad untuk memperbaiki kesalahannya demi menjaga posisi di klasemen MotoGP 2022.
"Akhirnya kami berada di urutan keenam secara keseluruhan hanya sepuluh poin di belakang pimpinan klasemen dan itu sangat bagus," ujar Espargaro.
"Kami harus fokus pada akhir pekan lainnya dengan ban normal. Namun saya ingin minta maaf kepada tim karena saya pikir motornya berjalan dengan baik dan saya bisa mencapai sesuatu yang lebih."
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 – Raih Hasil Bagus, Duo Yamaha Tak Cemberut Lagi