Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hector Bellerin memberikan pendapat mengenai perang Ukraina dan mempertanyakan mengapa konflik ini mendapat perhatian lebih dari yang lain, seperti konflik Palestina, Irak, dan Yaman.
Bek kanan Real Betis, yang dipinjamkan dari Arsenal, Hector Bellerin, tidak pernah segan-segan berbicara tentang isu-isu di luar sepak bola.
Terbaru, Bellerin mempertanyakan mengapa invasi Rusia ke Ukraina mendapat sorotan lebih jika dibandingkan dengan konflik yang terjadi di tempat lain di dunia.
"Sangat sulit untuk melihat bahwa kami lebih tertarik pada perang Rusia-Ukraina daripada yang lain," ujar Hector Bellerin, dinukil BolaSport.com dari Sportbible.
"Saya tidak tahu apakah itu karena mereka lebih seperti kita atau karena konflik dapat memengaruhi kita secara lebih langsung, baik secara ekonomi maupun dalam hal pengungsi," kata Bellerin lagi.
Baca Juga: Hector Bellerin Cabut, Arsenal Sudah Punya Calon Pengganti yang Lebih Mantap
Bellerin kemudian membandingkan liputan peristiwa di Ukraina dengan konflik lain seperti di Yaman, Irak, dan Palestina.
"Perang Palestina telah sepenuhnya dibungkam, tidak ada yang membicarakannya," ujar Bellerin.
"Yaman, Irak. Sekarang Rusia tidak bisa bermain di Piala Dunia adalah sesuatu yang telah dihadapi negara lain selama bertahun-tahun," tutur Hector Bellerin menambahkan.
Keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk melakukan invasi ke Ukraina pada bulan Feruari 2022 telah mendominasi berita utama di seluruh dunia.
Alhasil, invasi Rusia ke Ukraina yang dilakukan oleh Putin dampaknya juga merembet ke dunia sepak bola.
Baca Juga: Indahnya Persahabatan Duo Gelandang Atalanta di Tengah Konflik Kedua Negaranya
Timnas Rusia telah terkena serangkaian sanksi akibat perang, seperti dinyatakan gugur dari play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa.
Lalu, Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, juga harus menjual The Blues karena memiliki hubungan dekat dengan Putin.
Peristiwa di Ukraina juga telah mendorong banyak orang untuk lebih memperhatikan hubungan sepak bola dengan konflik lain yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Minggu ini, Pemerintah Inggris mengkritik Pemilik Manchester City, Sheikh Mansour, karena bertemu dengan Presiden Suriah, yang juga sekutu Putin, Bashar al-Assad, di Uni Emirat Arab.
Bashar al-Assad melakukan kunjungan pertamanya ke negara Arab sejak perang saudara Suriah yang dimulai 11 tahun lalu.
Sepanjang perang itu, Bashar al-Assad telah menerima dukungan militer dari Putin.
Baca Juga: Sanksi Terhadap Roman Abramovich Tak Surutkan Minat Investor untuk Ambil Alih Chelsea