Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kante, yang tadinya paling dekat dengan Eriksen, malah "mempersilakan" playmaker Denmark itu dengan meninggalkannya berlari sendirian ke kotak.
Kante ikut-ikutan mengejar Mbeumo bersama Alonso dan Ziyech, sedangkan Eriksen sama sekali tak terkawal.
Kante sepertinya berharap tugas menempel Eriksen dijalankan Alonso, dan begitu pula perkiraan Alonso terhadap Kante.
Usaha sukses Mbeumo menarik perhatian diakhiri dengan umpan datar ke tengah kotak penalti, di mana Eriksen menunggu bebas tanpa adangan.
Sentuhan kaki kiri eks gelandang Inter Milan leluasa menyarangkan bola ke gawang Edouard Mendy.
Ziyech, yang ironisnya harus mundur jauh dari lini depan, bahkan hanya bisa memegangi kepala sebelum momen Eriksen menembak bola.
Baca Juga: Handball N'Golo Kante dan Serudukan Ederson di Kotak Penalti Lolos VAR, Klub Kecil Merasa Dizalimi
Kesalahan ini fatal karena menandakan comeback Brentford atas Chelsea di laga Liga Inggris pekan ke-31.
Gol Eriksen membuat Brentford bangkit, dari tertinggal 0-1 menjadi unggul 2-1.
Di akhir pertandingan, pasukan Thomas Tuchel takluk dengan skor mencolok 1-4 dari sang rival sekota.
Padahal, mereka sempat memimpin duluan via gol tembakan rudal Antonio Ruediger dari luar kotak penalti (48').
Brentford bangkit secara fantastis dengan mencetak 4 gol lewat aksi Vitaly Janelt (50', 60'), Christian Eriksen (54'), dan Yoane Wissa (87').
Running away from Eriksen to let him score after tragic event at the Euros. Definitely the nicest thing he's done since intentionally slipping "to give Martinelli a career"
— The Arsenalite (@afccantrel) April 3, 2022
Ladies and gentlemen I present to you the sweet and caring Ngolo Kante. How can you not love this man. pic.twitter.com/nVud9bm2Fa