Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di bawah asuhan Guardiola, Cancelo menjadi eksperimen taktik yang dilakukan oleh pelatih berusia 51 tahun itu.
Cancelo mendapatkan peran sebagai inverted full-back, di mana dia ditempatkan di posisi yang berlawanan dengan kaki terkuatnya sehingga bisa dengan leluasa bermanuver ke jantung pertahanan musuh.
Selain itu, inverted full-back yang dimainkan Cancelo bisa bertranfosrmasi menjadi pemain tengah atau gelandang bertahan.
Guardiola menempatakan Cancelo dalam peran tersebut karena sang bek sayap mempunyai kualitas seperti Dani Alves.
"Joao Cancelo seperti Dani Alves, harus bermain di posisi itu. Dia bisa bermain di dalam, dia memiliki kualitas," kata Pep Guardiola, dinukil BolaSport.com dari Manchester Evening News.
Menurut Guardiola, Cancelo adalah pemain serba bisa dan punya pemahaman taktik yang bagus.
"Saya dibesarkan dan dikembangkan sebagai bek kanan. Namun, saya serba bisa dan karena di sepanjang tahun akan ada banyak cedera, jadi saya ingin membantu tim," tutur Joao Cancelo, dikutip BolaSport.com dari laman resmi Manchester City.
"Saya dapat beradaptasi dengan posisi apa pun yang dibutuhkan Guardiola kepada saya," kata Cancelo menambahkan.