Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kebahagian dirasakan gelandang Persija Jakarta, Makan Konate yang akhirnya bisa menikmati bulan Ramadan di kampung halamannya.
Makan Konate mengaku sangat senang bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan tahun ini bersama keluarganya di Mali.
Pasalnya, ini kali pertama dirinya kembali puasa di Mali setelah lama tak pulang kampung.
“Alhamdulilah saya diberi rezeki bertemu puasa tahun ini. Saya selalu berdoa bisa lancar sampai selesai dan terus diberi kesehatan," tuturnya dikutip dari laman resmi klub.
"Saya balik ke kampung untuk puasa dan Lebaran bersama keluarga. Saya sudah 5-6 tahun tidak puasa di Mali. Alhamdulillah tahun ini ada rezeki dan bisa bareng bersama keluarga,” ucap Konate.
Baca Juga: Jadwal Uji Coba Timnas U-23 Indonesia Selama di Korea Selatan
Bagi Konate, ada kerinduan lain yang tak bisa digantikan dengan berpuasa di negara-negara tempatnya berkarier.
“Yang saya rindukan adalah kami sahur dan buka puasa bersama keluarga. Kalau saat berbuka terkadang ajak teman-teman. Susana seperti itu yang membuat kangen,” ujar gelandang berusia 30 tahun tersebut.
Apalagi, saat ini dirinya bisa menikmati santapan khas negaranya ketika sahu maupun berbuka.
“Saat puasa di Mali biasanya ada sayur dan sup ayam atau daging. Terus ada bubur dan buah. Kalau buka puasa ada makanan spesial juga seperti ikan goreng atau bakar, spageti, barbeque, dan bubur."
"Sebenarnya tidak berbeda jauh dari Indonesia makanannya. Tapi kalau di Mali memang spesialnya pakai sup,” tuturnya lagi.
Lebih lanjut, Konate menceritakan pengalaman menjalani puasa di Mali yang sejatinya penuh dengan rintangan.
Dirinya harus menahan lapar sembari menghadapi cuaca ekstrem, yakni cuaca panas yang bisa mencapai 40 derajat celcius.
“Kalau puasa di Mali itu sering saat memasuki cuaca panas. Kalau cuaca panas di Mali bisa mencapai 39-41 derajat."
"Saya ingat tahun lalu lihat di berita banyak orang menyiram kepalanya dengan air dan es batu. Ada juga yang menaruh esnya di badan. Kalau suhu normal 26-27 derajat. Jadi saat puasa memang saat panas,” katanya.
Baca Juga: Bali United Perpanjang Kontrak Wonderkid 39 Tahun
Kembali bertemu bulan Ramadan membuat Konate merasakan nostalgia waktu pertama kali merantau ke Indonesia.
Dia yang belum kenal siapa-siapa di Indonesia dituntut menyiapkan segala sesuatu sendiri saat puasa Ramadan.
“Kalau puasa pertama di Indonesia itu saya ingat di Pekanbaru. Tak ada masalah dengan makanan. Saya waktu itu masih sendiri."
"Saya tak bisa masak tapi order atau bungkus makanan kemudian masukan di kulkas. Saya sudah berapa lama puasa di sini (Indonesia)."
"Tapi tak ada masalah. Di sini waktunya lebih cepat,” pungkasnya.