Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United U- 18, I Made Pasek Wijaya mengaku bahwa anak asuhnya merasa terbebani bermain di Stadion Megah Jakarta International Stadium dalam laga International Youth Championship 2021.
Bali United U-18 menelan kekalahan kedua 0-3 dari Indonesia All Star U-20 dalam laga yang berlangsung di Jakarta International Stadium, Jakarta, Jumat (15/4/2022).
Sebelumnya Bali United U-18 menelan kekalahan dari Atletico Madrid U-18 dengan skor 0-5.
I Made Pasek Wijaya mengatakan bahwa anak asuhnya memang masih belajar, apalagi dalam laga menghadapi pertandingan internasional.
Untuk itu, dari pada menyesali kekalahan kedua yang diraih oleh Bali United U-18.
Baca Juga: Sulit Adaptasi pada MotoGP, Remy Gardner: Saya Merasa Tertampar
Made Pasek justru mengaku bahwa menelan kekalahan dari menghadapi tim seperti Atletico dan Indonesia All Star menjadi pengalaman yang berarti.
Kami memang datan untuk belajar bahwa pemain kami benar-benar pemain lokal yang memang belum pernah ikut berkompetisi internasional, jadi hany ikut kompetisi di youth itu pun satu tahun sekali," ujar Made Pasek kepada awak media termasuk BolaSport.com, Jumat (15/4/2022).
Kekalahan dalam dua laga tersebut akan jadi pengalaman berharga Bali United dan tim berjulukan Serdadu Tridatu pun siap mengevaluaso ke depannya.
Bali United U-18 akan kembali menghadapi Barcelona U-18 mendatang.
Sebelum menghadapi Barcelona mereka siap memperbaiki kekurangan-kekurangan tim.
"Ini pengalaman berharaga buat kami dan gol-gol yang terjadi tadi juga kami benar-benar belajar. Lini belakang kami juga belum siap dan waktu gol pertama dengan bola-bola setpiece itu. Gol kedua juga saat bola corner juga tidak ada komunikasi siapa yang jaga ini dan ini, sehingga terjadi gol," kata Made.
"Di babak kedua kami ada perubahan dan kami minta anak-anak untuk fokus di bola-bola mati tapi tidak terjadi banyak perubahan malah kami kebobolan di gol ketiga dan itu karena pemain All Star yang memang tampil luar biasa dan mereka bermain disiplin dan defence-nya sangat bagus."
Baca Juga: Puasa Gelar Jadi Momok bagi Barcelona untuk Musim 2021-2022
"Kami walaupun anak-anak kecil tapi kami bisa melawan permainan mereka, tapi kami perlu belajar lagi untuk memperbaiki lini belakang kami."
Akan tetapi, Made Pasek menilai bahwa kekalahan anak asuhnya itu tak lepas dari kondisi mental para pemain.
Menurutnya, mental para pemain terpengaruh akibat bermain melawan pemain yang penuh dengan pengalaman.
Selain itu, pengaruh lainnya yakni masalah tampil di stadion megah seperti JIS dan dihadiri pula oleh penonton.
Seperti diketahui, pemain sudah lama bertanding tanpa dihadiri penonton, tapi dalam laga ini penonton sudah ada yang hadir.
Jadi menurutnya bermain di stadion megah itu sangat berpengaruh untuk para pemain Bali United yang mana merasa grogi juga.
Baca Juga: Kata Perpisahan dari Mohammed Rashid untuk Persib, Maafkan Saya
"Tentunya ini pengalaman pertama pemain kami bermain di turnamen internasional, apalagi levelnya udah diatas nasional menurut saya, karena Allstar pun pemainnya bagus-bagus sekali, ada Aldama, Komang Teguh yang sudha main di Liga 1 walaupun materi yang lain juga ada kompetisinya di Liga 3," tuturnya.
"Tentu saja pengalaman ini perlu kami perbaiki, kami juga sebenarnya ada pemain yang tampil di Liga 1 yakni Gede Mahendra, tetapi kami harapkan sebagai leadership dia tidak mampu."
"Dan juga mungkin pengalaman anak-anak melihat stadion begitu megah mungkin beban mentalnya jadi terbawa dengan nuansa ini apalagi belum pernah tampil di internasional."