Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ini sulit, tetapi saya lebih mengunggulkan jam terbang Brooks." "Karena laga ini hanya terdiri dari tiga ronde, saya memilih Brooks yang menang lewat keputusan juri," jelas Pacio.
Bicara jam terbang, Brooks telah memiliki raihan rekor profesional 18-2, termasuk saat berlaga di UFC dan Rizin.
Di lain pihak, meski jam terbangnya belum setinggi sang lawan, Masunyane masih belum terkalahkan dengan torehan 8-0.
"Kedua atlet sangat luar biasa dan mereka punya kemampuan untuk menghabisi lawan."
"Namun, saya kira laga ini akan berakhir di penilaian juri."
"Mereka datang dari latar belakang gulat, sepertinya laga akan berjalan dalam disiplin gulat," sambungnya.
Terlepas dari siapa pun yang akan jadi lawan berikutnya, petarung berumur 26 tahun itu mengaku tak gentar.
Joshua Pacio kembali menegaskan bahwa ia tak menjadi penguasa divisi karena kebetulan atau keberuntungan.
"Jika saya menghadapi Brooks sekarang, itu akan menjadi laga terbesar saya."
"Namun, saya tidak jadi raja divisi karena kebetulan. Jika mereka ingin merebut sabuk saya, hal itu tak akan mudah," tegas Pacio.
"Saya bekerja keras untuk sabuk ini. Tim saya telah bekerja keras dan saya tidak akan menyerahkan sabuk ini dengan mudah," pungkasnya.