Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara kelas jerami ONE Championship, Joshua Pacio, menantikan satu laga khusus dalam ajang yang akan digelar pada 22 April mendatang.
Pada tanggal tersebut di Singapore Indoor Stadium dilangsungkan helatan ONE Championship: Eersel vs Sadikovic.
Salah satu pertarungannya adalah duel Bokang Masunyane dengan Jarred Brooks.
Bertajuk eliminasi penantang juara kelas jerami, laga ini mengadu Masunyane yang menempati peringkat 1 serta Brooks di ranking 2.
Jadi, tidak heran jika Joshua Pacio menantikan pertarungan ini.
Pemenang duel Bokang Masunyane kontra Jarred Brooks akan menjadi penantang Pacio berikutnya.
Baca Juga: Beraksi 22 April, Regian Eersel Pamerkan Lagi Identitas The Immortal di ONE Championship
Pacio sendiri saat ini tercatat sebagai salah satu juara ONE Championship yang paling lama memegang titel.
Jagoan asal Filipina ini sudah berstatus juara kelas jerami ONE Championship sejak 12 April 2019.
Pacio kini sudah bertakhta selama lebih dari 1.100 hari dengan tiga kali sukses mempertahankan sabuk juara.
"Saya tidak sabar menunggu. Kita tahu betapa eksplosifnya kedua atlet ini," kata Pacio dalam rilis ONE Championship yang diterima Bolasport.com.
"Mereka datang dari latar belakang gulat, jadi akan sangat menarik untuk melihat jalannya laga sekaligus siapa lawan berikutnya bagi saya," kata Pacio lagi.
Pentolan Team Lakay dari Filipina ini juga memprediksi jalannya laga. Menurutnya, Jarred Brooks akan keluar sebagai pemenang.
"Bagi saya, penampilan Brooks lebih mengesankan. Dia telah melawan dua dari lima penantang teratas dan mengalahkannya."
"Tetapi, saya juga tak melupakan penampikan Bokang yang mengalahkan Rene Catalan yang kala itu ada di peringkat lima besar."
"Dia mampu menidurkan Rene dengan cepat," ujar mantan atlet wushu ini.
Dihadapkan pada dua atlet yang sama-sama bagus, Pacio menganggap kalau jam terbang akan menjadi penentu.
Baca Juga: Master Brazilian Jiu-Jitsu Diadu Monster Gulat di ONE Championship: Eersel vs Sadikovic
"Ini sulit, tetapi saya lebih mengunggulkan jam terbang Brooks." "Karena laga ini hanya terdiri dari tiga ronde, saya memilih Brooks yang menang lewat keputusan juri," jelas Pacio.
Bicara jam terbang, Brooks telah memiliki raihan rekor profesional 18-2, termasuk saat berlaga di UFC dan Rizin.
Di lain pihak, meski jam terbangnya belum setinggi sang lawan, Masunyane masih belum terkalahkan dengan torehan 8-0.
"Kedua atlet sangat luar biasa dan mereka punya kemampuan untuk menghabisi lawan."
"Namun, saya kira laga ini akan berakhir di penilaian juri."
"Mereka datang dari latar belakang gulat, sepertinya laga akan berjalan dalam disiplin gulat," sambungnya.
Terlepas dari siapa pun yang akan jadi lawan berikutnya, petarung berumur 26 tahun itu mengaku tak gentar.
Joshua Pacio kembali menegaskan bahwa ia tak menjadi penguasa divisi karena kebetulan atau keberuntungan.
"Jika saya menghadapi Brooks sekarang, itu akan menjadi laga terbesar saya."
"Namun, saya tidak jadi raja divisi karena kebetulan. Jika mereka ingin merebut sabuk saya, hal itu tak akan mudah," tegas Pacio.
"Saya bekerja keras untuk sabuk ini. Tim saya telah bekerja keras dan saya tidak akan menyerahkan sabuk ini dengan mudah," pungkasnya.