Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kesabaran kami sudah habis! Semua sudah cukup. Jadikan Manchester United hebat kembali. Dengarkan suara fan! Tanda tangani petisi. Dari fan yang peduli." Demikian tulisan deskripsi pada petisi tersebut.
Sejak direkrut Manchester United dari Leicester City pada 2019 sebagai bek termahal dunia, performa Harry Maguire lebih banyak mengundang kritik daripada pujian.
Sorotan lebih tajam mengarah kepada pemain berusia 29 tahun ketika ditunjuk sebagai kapten Man United oleh Ole Gunnar Solskjaer pada Januari 2020.
Dia diberi mandat sebagai figur utama perpanjangan pelatih di lapangan setelah Ashley Young hengkang ke Inter Milan.
Man United dinilai terlalu berani memberikan ban kapten kepada pemain relatif baru yang kinerjanya belum terbukti vital sepenuhnya.
Makin ke sini, tekanan buat Maguire makin berat seturut penampilannya yang buruk di pertahanan tim.
Jangankan punya kualitas kepemimpinan, defender timnas Inggris itu kerap dicemooh karena dinilai tak cukup bagus menguasai prinsip dasar kemampuan seorang bek.
Baca Juga: Komedi Harry Maguire Pekan Ini: Tendangan Kalajengking Kena Muka Paul Pogba sampai Berdarah
Kesalahan kontrol bola, antisipasi pergerakan lawan, menutup ruang, serta kekeliruan lainnya kerap menjadi bahan perbincangan fan, pandit, maupun media.