Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Laga Terakhir, Tyson Fury Cuma Ingin Bersenang-senang Saat Melawan Dillian Whyte

By Wahid Fahrur Annas - Kamis, 21 April 2022 | 14:43 WIB
Tyson Fury (kanan) memukul Deontay Wilder dalam pertandingan perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC di T-Mobile Arena, Nevadas, Amerika Serikat, 9 Oktober 2021. (AL BELLO/GETTY IMAGES VIA AFP)

"Pertandingan nanti menjadi perpisahan terakhir. Karier saya adalah sebuah perjalanan yang panjang, cukup emosional sejujurnya," ujar Fury.

Perjalanan karier Fury tak semulus rekor pertandingannya.

Berada di puncak karier saat mengalahkan Wladimir Klitschko pada 2015, karier tinju Fury hampir tamat ketika tersandung kasus doping hingga mengalami depresi pada 2016-2017.

Fury untungnya mampu bangkit walau semua sabuknya (WBA, IBF, IBO, WBO, The Ring) dicabut dan lisensinya tinjunya baru dipulihkan pada awal tahun 2018.

Cuma butuh 12 bulan bagi Fury hingga akhirnya menantang juara WBC, Deontay Wilder, dalam laga sengit yang berakhir draw pada Desember 2018.

Fury mengalahkan Wilder pada pertandingan kedua mereka pada Februari 2020. Rematch yang digelar pada Oktober 2021 dimenanginya melalui KO.

"Semua ini, perjalanan saya, seperti dimulai sebagai anak kecil yang ingin menjadi juara kelas berat, dan akhirnya harus menggantung sarung tangan," ucap Fury.

"Saya tahu tidak ada yang percaya saya (pensiun) karena mereka semua berpikir saya mengejar uang atau apa pun itu."

"Hanya sedikit orang yang tahu bahwa uang tidak berarti apa-apa bagi saya,"

Baca Juga: Saat Racun Kodok Jadi Rahasia Mike Tyson Tak Kendor Hajar Roy Jones Jr