Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Laga Terakhir, Tyson Fury Cuma Ingin Bersenang-senang Saat Melawan Dillian Whyte

By Wahid Fahrur Annas - Kamis, 21 April 2022 | 14:43 WIB
Tyson Fury (kanan) memukul Deontay Wilder dalam pertandingan perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC di T-Mobile Arena, Nevadas, Amerika Serikat, 9 Oktober 2021. (AL BELLO/GETTY IMAGES VIA AFP)

BOLASPORT.COM - Juara dunia kelas berat WBC, Tyson Fury, menegaskan bahwa pertarungan melawan Dillian Whtye akan menjadi penutup dalam karier tinjunya.

Laga Tyson Fury vs Dillian Whyte akan berlangsung di Stadion Wembley, London, Inggris, pada Sabtu (23/4/2022) malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.

Pertandingan tersebut akan mempertaruhkan sabuk juara kelas berat WBC yang dipegang Fury sejak 2020 silam.

Petinju dengan rekor pertarungan 31-0 menyebut pertarungan melawan Whyte hanya untuk bersenang-senang saja.

Akhirnya kembali berlaga di tanah kelahiran, Fury ingin menikmati pertandingan nanti sebagai malam perpisahannya dengan olahraga yang membesarkannya.

Fury percaya bahwa dia sudah meraih segalanya dalam karier sehingga tidak perlu membuktikan dirinya lagi.

The Gypsy King telah menyandang sabuk juara dunia WBC, WBO, WBA, IBF, IBO, The Ring Magazine, dan titel juara lineal dalam waktu yang berbeda.

"Saya tidak punya apa-apa untuk dibuktikan kepada siapa pun," kata Fury kepada Top Rank dikutip dari BJPENN.com.

"Saya bertanding hanya untuk bersenang-senang, menikmati suasananya, dan menikmati malam itu."

Baca Juga: UFC Buat Skenario Leon Edwards Diganti Conor McGregor Hadapi Kamaru Usman

"Pertandingan nanti menjadi perpisahan terakhir. Karier saya adalah sebuah perjalanan yang panjang, cukup emosional sejujurnya," ujar Fury.

Perjalanan karier Fury tak semulus rekor pertandingannya.

Berada di puncak karier saat mengalahkan Wladimir Klitschko pada 2015, karier tinju Fury hampir tamat ketika tersandung kasus doping hingga mengalami depresi pada 2016-2017.

Fury untungnya mampu bangkit walau semua sabuknya (WBA, IBF, IBO, WBO, The Ring) dicabut dan lisensinya tinjunya baru dipulihkan pada awal tahun 2018.

Cuma butuh 12 bulan bagi Fury hingga akhirnya menantang juara WBC, Deontay Wilder, dalam laga sengit yang berakhir draw pada Desember 2018.

Fury mengalahkan Wilder pada pertandingan kedua mereka pada Februari 2020. Rematch yang digelar pada Oktober 2021 dimenanginya melalui KO.

"Semua ini, perjalanan saya, seperti dimulai sebagai anak kecil yang ingin menjadi juara kelas berat, dan akhirnya harus menggantung sarung tangan," ucap Fury.

"Saya tahu tidak ada yang percaya saya (pensiun) karena mereka semua berpikir saya mengejar uang atau apa pun itu."

"Hanya sedikit orang yang tahu bahwa uang tidak berarti apa-apa bagi saya,"

Baca Juga: Saat Racun Kodok Jadi Rahasia Mike Tyson Tak Kendor Hajar Roy Jones Jr

"Saya tidak punya apa-apa lagi untuk dibuktikan. Saya telah melakukan apa yang harus saya lakukan," tutur Fury.

Bagi Fury, hasil pertandingannya dengan Whyte tak akan memengaruhi keputusannya untuk gantung sarung tangan.

Dia hanya menjanjikan bahwa pertandingan besok tidak akan mengecewakan.

"Menang, kalah, atau seri pada Sabtu malam, kami akan memberikan pertarungan yang bagus dan setelah itu pulang. Itu," kata Fury.

Baca Juga: Sudah Miliki Semua Gelar, Tyson Fury Mau Pensiun pada Akhir Pekan Ini

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P