Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Manchester United, Peter Schmeichel, mengeklaim Real Madrid tidak berhak lolos ke final Liga Champions 2021-2022 karena merupakan tim terburuk.
Menurut Peter Schmeichel, Real Madrid telah menunjukkan penampilan buruk dalam dua pertandingan semifinal melawan Manchester City.
Peter Schmeichel merujuk pada dominasi pertandingan yang ada di tangan Manchester City, alih-alih Real Madrid.
Dalam laga leg kedua semifinal melawan Manchester City di Stadion Santiago Bernabeu pada Rabu (4/5/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB, Real Madrid memang kalah dominan.
Menurut statistik UEFA yang dikutip BolaSport.com, Real Madrid hanya memiliki penguasaan bola 45 persen.
Baca Juga: Hasil Liga Champions - Real Madrid ke Final, Remontada Dramatis Bikin Man City Menangis
Dari segi peluang, Los Blancos kalah unggul dari Manchester City dengan 'hanya' menciptakan 13 tembakan yang 5 di antaranya mengarah tepat sasaran.
Sementara itu, Manchester City memproduksi 15 tembakan dengan 9 menuju ke gawang.
Real Madrid bahkan tak bisa membobol gawang Manchester City sepanjang babak pertama.
Pasukan Carlo Ancelotti baru bisa mencetak gol menjelang laga berakhir, tepatnya pada menit ke-90 dan 90+1' melalui aksi Rodrygo.
Baca Juga: Berkat Nasihat Toni Kroos, Real Madrid Sukses Hancurkan Man City
Karim Benzema dkk. kemudian berhasil membalikkan keadaan dan mengakhiri laga dengan skor 3-1.
Mereka akhirnya melaju ke final Liga Champions dengan agregat 6-5.
Namun, Peter Schemichel menganggap kesuksesan Real Madrid itu bukan sesuatu yang adil.
"Real Madrid tidak berhak berada di final. Mereka jelas tim terburuk selama dua pertandingan," kata Schmeichel, dikutip BolaSport.com dari AS.
"Manchester City memegang kendali penuh, tapi itulah yang sedang kita bicarakan, penonton di stadion bisa menjadi pemain ke-12 mereka."
"Ketika babak kedua dimulai, peluang (Vinicius) di delapan detik membuat tempat itu seolah terbakar dengan semangat dan itu luar biasa."
"Saya pikir Madrid akan lolos ke final setelah apa yang terjadi di Inggris, tetapi permainan mereka sangat buruk."
"Hanya dalam pertandingan melawan Chelsea mereka melakukannya dengan baik. Saya tidak mengerti sepak bola. Anda tidak boleh meragukan para pemain tim ini," tuturnya lagi.
Baca Juga: Tak Hanya Perebutan Trofi, Final Liga Championis Bisa Tentukan Peraih Ballon d'Or
Meski demikian, Schmeichel mengakui kehebatan para pemain Madrid yang berhasil menunjukkan tekad kuat untuk menang.
Pria yang mempersembahkan 15 trofi untuk Manchester United ini mengatakan para pemain Man United unggul dalam hal pengalaman dan keinginan.
"Para pemain ini telah berada dalam situasi seperti ini, mereka telah melihatnya di lain waktu," ujar Schmeichel.
"Fakta bahwa begitu banyak pemain yang telah memenangkan Liga Champions beberapa kali berarti mereka tidak merasa takut. Ini gila," ucap Schmeichel yang mengalami situasi serupa pada 1999.
Kala itu, Man United berhasil keluar sebagai juara Liga Champions setelah melakukan comeback dramatis melawan Bayern Muenchen.
Bayern Muenchen unggul lebih dulu lewat gol cepat pada menit keenam.
Jelang akhir babak kedua, Man United bangkit dan mencetak dua gol untuk memastikan raihan trofi Liga Champions.