Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Dia mengganti beberapa pemain senior dengan para pemain muda yang menjadikan antusiasme sebagai kualitas terpenting mereka."
"Dia menggantikan semua gelandang di babak kedua: Casemiro, Luka Modric dan Toni Kroos. Bahkan Karim Benzema di perpanjangan waktu."
"Dia bertaruh pada kesegaran Rodrygo, Marco Asensio dan Eduardo Camavinga."
"Dia membalikkan keadaan berkat Rodrygo, yang mencetak dua gol penentu ketika Manchester City tampaknya telah mengamankan tempat di Final."
"Setiap gol datang dari tekanan, mungkin berkat energi para pemain muda dan serangan balik yang cepat," ucap Sacchi melanjutkan.
"Itulah yang harus dilakukan tim kami untuk mengejar kesuksesan di Eropa. Menekan memberikan keberanian dan menakuti lawan, memaksa mereka melakukan sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan dengan baik: bertahan."
"Klub asing jauh lebih baik menyerang daripada bertahan. Manchester City membuktikannya dalam dua leg."
"Karena itu, kami harus menekan mereka untuk menang. Sayangnya, setiap klub Italia menggunakan satu atau bahkan dua orang tambahan di belakang, seringkali hanya untuk menjaga satu penyerang lawan."
"Dengan cara ini, mereka kehilangan seorang pemain di lini tengah dan kehilangan kesempatan untuk mendominasi permainan," tutur Sacchi menambahkan.
Baca Juga: Casemiro Respons Keinginan Mo Salah Balas Dendam di Final Liga Champions